BERITABUANA.CO, JAKARTA – Di tengah hiruk-pikuk peta politik Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merayakan Milad ke-23 dengan tegas menegaskan bahwa identitasnya bukan sekadar partai politik, tapi gerakan pengabdian. Bahkan, PKS juga akan terus menjadi game changer di panggung politik Indonesia, menghadirkan dinamika baru dan strategi segar dalam setiap kontestasi demokrasi.
Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsy, dalam pernyataan resmi yang diterima wartawan, Ahad (20/4/2025) dalam menyambut Milad ke-23 ini.
Pria yang akrab disapa Habib Aboe ini berpendapat bahwa di usia yang ke 23 tahun ini, adalah bukti bahwa PKS hadir dengan solusi, bukan hanya janji. Sejak berdiri pada 2002, PKS konsisten membingkai diri sebagai partai berbasis nilai Islam yang mengedepankan pelayanan nyata.
“Tak hanya vokal di Parlemen, kader-kader PKS juga aktif turun ke lapangan, mulai dari pendampingan petani, penguatan UMKM, hingga respons cepat saat bencana melanda,” sebut Anggota Komisi III DPR RI itu lagi.
Parlemen dan Jalan Sunyi Pengabdian
Di Parlemen misalnya, sebut Habib Aboe, PKS dikenal sebagai partai yang lantang mengawal kebijakan pro-rakyat. Bahkan, kerap menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dinilai merugikan masyarakat kecil dan mendorong transparansi pemerintahan.
“Kerja kami tak berhenti di sana. Di pelosok negeri, relawan PKS hadir membawa bantuan ketika gempa mengguncang Lombok, banjir melanda Kalimantan, atau ketika petani kesulitan memasarkan hasil panen.
Intinya, kami tetap konsisten menjadi partai yang dekat dengan rakyat, bukan hanya menjelang pemilu, tapi dalam setiap denyut kehidupan mereka,” ujar dia.
Refleksi dan Penegasan Komitmen
Menyinggung tema “Kokoh Melayani, Konsisten Mengabdi” ini, menurut Habib Abooe, peringatan Milad ke-23 ini menjadi momentum PKS untuk merefleksikan perjalanan sekaligus menegaskan komitmen jangka panjangnya.
“Ini bukan sekadar selebrasi. Ini penegasan komitmen kami untuk terus mengabdi hingga akhir. PKS hadir untuk Indonesia yang hakiki,” tegas Habib Aboe yang juga menjabat Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu lagi.
Di tengah dunia politik yang kerap diwarnai intrik dan kepentingan sesaat, konsistensi PKS pada nilai pelayanan menjadi catatan tersendiri. Usia 23 tahun mungkin masih muda untuk sebuah partai, tapi langkah kader-kader PKS telah meninggalkan jejak yang sulit diabaikan.
“Ke depan, tantangan kami semakin berat: mempertahankan idealism di tengah pragmatisme politik, sekaligus membuktikan bahwa pengabdian bukan sekadar retorika. Jika konsistensi ini terjaga, bukan tidak mungkin PKS akan terus menjadi game changer di panggung politik Indonesia,” tutup Legislator dari Dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) I tersebut. (Ery)