BERITABUANA.CO, DR EA SALAAM – Tanzania menyampaikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok atas kontribusi signifikan mereka dalam pembangunan negara.
Wakil Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur, Methuselah Ntonda, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok berada di garis depan berbagai proyek infrastruktur penting di Tanzania, menegaskan kontribusi mereka terhadap kemajuan negara.
Hal ini disampaikan Ntonda saat mewakili Menteri Informasi, Budaya, Seni, dan Olahraga, Prof. Palamagamba Kabudi, dalam perayaan Tahun Baru Imlek yang diadakan di Dar es Salaam baru-baru ini, yang dihadiri lebih dari 300 warga negara Tiongkok yang tinggal di Tanzania.
Ntonda mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok atas peran mereka dalam pembangunan Tanzania.
“Keberadaan perusahaan Tiongkok di Tanzania terlihat dari banyaknya proyek pembangunan yang telah mereka lakukan, membantu meningkatkan perekonomian negara dan memperkuat posisinya di dunia,” ujar Ntonda.
Prinsip Kerja Sama
Duta Besar Tiongkok untuk Tanzania, Chen Mingjian, turut menyampaikan sambutannya, menyoroti penguatan hubungan bilateral antara Tiongkok dan Tanzania selama bertahun-tahun.
Chen menjelaskan bahwa Tiongkok telah menjunjung tinggi prinsip kerja sama timbal balik dengan Tanzania sejak awal era baru, terus memperkaya kemitraan strategis komprehensif kedua negara.
“Kami telah bekerja sama dengan teman-teman Tanzania untuk membangun komunitas masa depan bersama yang tinggi antara Tiongkok-Tanzania dan Tiongkok-Afrika, menjadikannya sebagai tulang punggung kerja sama Selatan-Selatan dan model hubungan internasional,” kata Chen.
Dalam 60 tahun terakhir, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara menunjukkan hasil yang mengesankan, terutama di bidang infrastruktur, energi, dan pertanian.
Dubes Chen juga mencatat meningkatnya minat belajar bahasa Tiongkok di Tanzania, yang semakin memperkuat pemahaman dan persahabatan antara masyarakat kedua negara.
Perayaan tersebut juga berpusat pada Festival Musim Semi tradisional Tiongkok, yang menandai awal tahun baru lunar. Tahun ini, festival tersebut jatuh pada 29 Januari, menandai Tahun Ular.
Festival Musim Semi, yang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan oleh UNESCO, memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tiongkok sebagai momen kebersamaan, kebahagiaan, dan harapan bersama untuk kemakmuran di tahun mendatang.
“Festival Musim Semi adalah perayaan tradisi Tiongkok, saat keluarga bersatu dan menantikan masa depan cerah. Perayaan ini mencerminkan keinginan universal manusia untuk kebahagiaan dan kesejahteraan, sesuatu yang juga kami bagikan dengan teman-teman kami di Tanzania,” ujar Dubes Chen.
Perayaan ini tidak hanya tentang kebudayaan, tetapi juga pengingat tentang hubungan alami antara masyarakat Tiongkok dan Tanzania. Hubungan persahabatan ini, sebagaimana disampaikan oleh Chen, menjadi fondasi bagi kemitraan yang kokoh antara kedua negara.
Melalui kerja sama ekonomi, pertukaran pendidikan, atau perayaan budaya, hubungan Tiongkok-Tanzania terus tumbuh semakin kuat, membuka peluang baru di tahun mendatang.
“Dengan dimulainya Tahun Ular, kedua negara berharap dapat melanjutkan kerja sama, membangun kepercayaan dan persahabatan yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Dengan saling menghormati dan komitmen bersama untuk pembangunan, Tiongkok dan Tanzania siap untuk terus berkembang bersama di masa depan,” tutup Dubes Chen. (Red)





