Kaledeiskop Politik dan Hukum 2024: Refleksi dan Prospek “IMO-Indonesia untuk Bangsa”

by
Ketum IMO Indonesia, Yakub F. Ismail. (Foto: Istimewa)

Oleh: Yakub F. Ismail*

TAHUN 2024 menjadi saksi perjalanan penting bagi bangsa Indonesia. Dinamika politik dan hukum yang terjadi sepanjang tahun ini menyuguhkan banyak pelajaran dan tantangan yang layak direnungkan sebagai refleksi, sekaligus momentum untuk menata masa depan.

Pemilu 2024, Pesta 2024 Demokrask ‘Sarat Makna’

Pemilihan umun (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak 2024, membawa intensitas luar biasa pada panggung politik nasional. Tiga poros besar dalam pemilihan presiden (Pilpres), yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mencerminkan keberagaman pilihan rakyat. Ketika Prabowo-Gibran akhirnya ditetapkan sebagai pemenang oleh Mahkamah Konstitusi (MK), transisi kekuasaan berlangsung sebagai bagian dari siklus demokrasi.

Namun, ketegangan pasca-Pilpres menjadi pengingat bahwa polarisasi sosial-politik masih menjadi pekerjaan rumah besar. Rekonsiliasi antar faksi menjadi langkah penting demi menjaga keutuhan bangsa. Kompromi politik bukan hanya soal berbagi kekuasaan, tetapi juga soal menyatukan visi untuk menghadapi tantangan global dan domestik menuju Indonesia Emas 2045.

Dinamika Hukum Cermin Ketegasan atau Wajah Buram?

Di sisi hukum, tahun 2024 mengungkap realitas yang paradoksal. Kasus korupsi PT. Timah dan operasi tangkap tangan sejumlah kepala daerah menunjukkan bahwa korupsi tetap menjadi ancaman serius. Bahkan, penetapan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku, menjadi episode yang mengguncang panggung politik. Ini menunjukkan bahwa hukum, meski kerap dipuji sebagai panglima, belum sepenuhnya kebal dari tarik-menarik kepentingan.

Namun demikian, keberanian KPK dan aparat penegak hukum untuk terus menindak kasus-kasus besar patut diapresiasi. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik pada lembaga penegakan hukum.

Prospek Indonesia di Era Baru

Kepemimpinan Prabowo-Gibran diharapkan menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia. Dengan latar belakang Prabowo yang sarat pengalaman dan visi, ditambah dengan sosok muda Gibran yang membawa semangat baru, keduanya memiliki kesempatan besar untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Namun, harapan ini bukan tanpa tantangan. Pengentasan korupsi, rekonsiliasi politik, dan percepatan pembangunan harus menjadi prioritas utama. Kolaborasi kabinet dan sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan visi Indonesia maju dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.

Optimisme dan Tanggung Jawab Bersama

Refleksi tahun 2024 menunjukkan bahwa demokrasi dan hukum Indonesia masih terus berproses. Tahun ini seharusnya menjadi momen bagi semua elemen bangsa, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bersatu membangun pondasi yang kokoh menuju Indonesia Emas 2045. Harapan besar tidak hanya terletak pada sosok pemimpin, tetapi juga pada tanggung jawab kolektif seluruh rakyat Indonesia. Hanya dengan kerja sama dan komitmen bersama, mimpi besar Indonesia sebagai negara maju dapat terwujud. ***

* Penulis adalah Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia