SLOGAN Indonesia Emas 2045 menjadi sebuah ungkapan yang digemakan oleh berbagai pihak, dan seolah menjadi suar harapan bagi Masyarakat. Namun dengan kenyataan yang terjadi saat
ini di Indonesia ungkapan Indonesia Emas 2045 tersebut tidak lagi bisa menjadi sebuah harapan yang dapat terwujud. Karena negara berkembang ini disadarkan oleh segudang fakta terkait berbagai masalah yang dimilikinya, terutama kemiskinan.
Kemiskinan adalah suatu keadaan
dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam aspek pangan, sandang/pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan.
Pada akhirnya kemiskinan di indonesia masih menjadi salah satu masalah besar yang harus dihadapi bangsa Indonesia sejak dulu hingga sekarang, karena masalah kemiskinan di Indonesia masih belum menemukan titik terang atau belum menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi masalah tersebut.
Pemerintah telah mencoba berbagai macam cara untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut tetapi angka kemiskinan masih saja tinggi.
Berikut adalah beberapa penyebab dari tingginya angka kemiskinan di Indonesia:
1. Kesulitan memiliki pekerjaan, hal ini disebabkan oleh lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah Masyarakat yang siap dan membutuhkan pekerjaan. Sehingga angka pengangguran melonjak tinggi dan menghasilkan rendahnya daya beli
Masyarakat bahkan untuk memenuhi kebutuhan utamanya.
2. Pendidikan yang tidak layak dan merata, banyak Masyarakat yang tidak bisa mengenyam Pendidikan secara layak sehingga sulit bagi mereka untuk meningkatkan kompetensi, dan mengelola kehidupan mereka dengan baik. Kualitas Pendidikan yang buruk ini merupakan dampak dari buruknya kinerja pemerintah dalam menyediakan
Pendidikan yang layak dan merata di seluruh Indonesia.
3. Upah yang rendah atau tidak memenuhi standar, bahkan Masyarakat yang sudah bekerja pun tidak bisa terlepas dari belenggu ini. Karena dengan upah yang rendah namun banyak yang harus dihidupi dari penghasilan mereka, sehingga sulit bagi mereka untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.
Jika diamati, faktor-faktor ini memengaruhi satu sama lain. Penduduk miskin umumnya memiliki keterbatasan dalam akses kredit dan informasi. Karena masalah ini sangat kompleks
dan kronis, cara pengentasan kemiskinan pun membutuhkan analisis yang tepat, melibatkan semua komponen permasalahan dan diperlukan strategi penanganan yang tepat, berkelanjutan
dan tidak bersifat temporer.
Kondisi kemiskinan menimbulkan beberapa dampak atau akibat yang sangat fatal. Kemiskinan sebagai mana permasalahan sosial dapat memberikan dampak pada individu serta masyarakat
luas.
Berikut ini beberapa dampak kemiskinan di Indonesia, di antaranya:
1. Banyak Masyarakat yang putus sekolah, di negara-negara berkembang seperti Indonesia, biaya pendidikan yang harus dibayarkan oleh seorang individu cukup tinggi, sehingga hal tersebut akan menutup akses masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan. Padahal, salah satu penyebab kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan, sehingga akses pendidikan yang tertutup dapat memperparah kondisi kemiskinan yang ada di suatu daerah maupun negara.
2. Berbagai masalah Kesehatan menjangkit masyarakat, dengan adanya kemiskinan maka akan muncul berbagai masalah kesehatan. Adanya peningkatan kebutuhan, tetapi tidak terjangkau, maka penyakit yang datang.
3. Meningkatnya kriminalitas, Kemiskinan dapat menjadi salah penyebab terjadinya kriminalitas. Hal ini dikarenakan masyarakat miskin akan cenderung ingin memenuhi kebutuhan pokoknya dengan menggunakan cara apapun, termasuk dengan kriminalitas.
Beberapa bentuk kriminalitas yang dapat dilakukan oleh seorang individu adalah penipuan, pencurian, perampokan serta pembunuhan.
Kemiskinan dapat membawa berbagai hal buruk, dan membuat hidup banyak orang sengsara. Tak hanya itu, banyak orang bahkan anak-anak yang harus mengubur impian mereka karena
keterbatasan ekonomi menghalangi mereka untuk mengejar Impian tersebut, mereka dituntut untuk menghasilkan uang bagaimanapun caranya tak peduli apa yang mereka inginkan. Maka
Indonesia Emas 2045 tidak akan terwujud apabila masih terdapat masyarakat yang harus mengubur impian mereka demi sesuap nasi.
*Kiriman tulisan dari Istiyanti Afifah Fadhilah*