BERITABUANA.CO, DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah meluncurkan platform berbasis kecerdasan buatan, yang dirancang untuk memperkuat ekosistem kolaborasi dan inovasi di tingkat lokal, yang diberi nama Depok AI (Artificial Intelegence).
“Dengan adanya Depok AI ini, menjadikan Kota Depok semakin siap memasuki era digital yang terintegrasi,” ujar Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Inovasi Bappeda Kota Depok Fathir Fajar Siddiq, Senin (9/12/2024).
Ia menyampaikan, Depok AI menggunakan platform Spatial.io, sebuah teknologi interaktif yang mendukung berbagai fitur inovatif.
Beberapa fitur unggulan yang ditawarkan, bebernya, meliputi kolaborasi digital, database lokal terintegrasi untuk mendukung perencanaan strategis, ruang simulasi, presentasi dan visualisasi untuk diskusi kebijakan berbasis data.
“Serta, ruang kerja virtual yang memungkinkan kolaborasi lintas instansi secara real-time,” imbuhnya.
Fathir menekankan, pentingnya peluncuran Depok AI itu dalam mendukung transformasi digital pemerintah daerah.
Dimana, platform tersebut tidak hanya mempermudah koordinasi antar perangkat daerah, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan.
“Depok AI ini, merupakan wujud komitmen kami untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam ekosistem kolaborasi di Kota Depok,” kupasnya.
Ia mengemukakan, Depok AI merupakan produk dari Aksi Perubahan, yang dilakukan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV, sebagai bukti nyata inovasi berbasis teknologi, dapat dihasilkan dari proses kepemimpinan yang progresif.
Platform tersebut, ia harapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan stakeholder lainnya.
Depok AI, tambahnya, juga dirancang untuk mendukung literasi digital masyarakat Depok, membuka peluang pemanfaatan teknologi, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor.
Dengan peluncuran Depok AI, tegasnya, Kota Depok menegaskan posisinya sebagai kota yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Serta, berkomitmen membangun ekosistem kolaborasi yang inovatif dan inklusif,” tutupnya. (Rki)
