Perputaran Uang Judol Sungguh Fantastis, Mencapai Triliunan Rupiah

by
Suasana rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IIi DPR RI dengan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana membahas soal perputaran uang judol di gedung DPR RI kompleks parlemen Senayan Jakarta, Rabu(6/11/2024). (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Permainan judi online (judol) ini memang sudah meresahkan, karena sudah menyentuh lapisan masyarakat di tingkat bawah. Akibat buruknya sudah ada, ada anggota masyarakat yang terpaksa berbuat kriminal demi bertarung hidup lewat judol. Lebih dahsyat lagi, perputaran uang judol sungguh fantastis, jumlahnya mencapai triliunan rupiah.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) , Ivan Yustiavandana mengungkapkan perputaran uang terkait judi online (judol) mencapai angka fantastis. Sejak Januari-Juni 2024, jumlah perputaran dana terkait judi online mencapai Rp 13,2 triliun. Adapun data ini berdasarkan 10 hasil laporan analisis yang dilakukan PPATK.

“PPATK juga mendukung upaya pemberantasan judi online melalui hasil analisis sebanyak 10 laporan hasil analisis dengan total perputaran dana Rp 13,2 triliun,” ujar Ivan dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan , Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Ivan mengungkap, PPATK juga mendapat 41 laporan terkait perputaran uang kasus tindak pidana narkotika.

Dari 41 laporan itu ditemukan sebanyak Rp 16,8 triliun perputaran dana terkait kasus narkotika sejak Januari-Juni 2024.
“PPATK juga turut berkontribusi dalam pengungkapan tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana narkotika terdapat 41 laporan dengan total perputaran dana 16,8 triliun,” ucapnya.

Ivan juga memastikan PPATK akan senantiasa fokus pada berbagai kegiatan yang mendukung rencana kerja pemerintah yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan TPPU, TPPT, dan PPSPM di Republik Indonesia,” ujarnya.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni , mendorong PPATK lebih proaktif terkait pemberantasan judi online. Dia meminta PPATK berkoordinasi terkait ini kepada aparat penegak hukum.

“Tapi minimal PPATK bisa bersinergi jemput bola duluan Pak, yang diduga, pada mereka-mereka yang main judi online itu berapa banyak kira-kira yang bapak duga terkait judi online,” ucapnya. (Asim)