Sahabat dan CSan Akui Indeks Toleransi Jeriko Tertinggi

by

BERITABUANA.CO, KUPANG – Paket Sahabat dan CSan akui Indeks Kota Toleransi (IKT) Kota Kupang saat kepemimpinan Jefry Riwu Kore tertinggi, dan turun dari peringkat 4 ke 9 di era Pj. George Hadjoh.

Hal ini disampaikan Calon Wakil Walikota Aloysius Sukardan dalam debat publik kedua Pilkada Kota Kupang, di Hotel Kristal. Dalam segmen ke-4, pasangan Jonas-Alo mendapat giliran mengajukan pertanyaan kepada pasangan nomor urut lima, Christian Widodo-Serena Francis (CSan).

Saat bertanya, Alo mengatakan Kota Kupang di dalam beberapa tahun terakhir Indeks Toleransi selalu berada di 10 besar. Bahkan di tahun 2021 ada di urutan 4.

“Tapi lampu merah buat kita semua, di tahun 2023 kita ada di urutan ke-9. Apa kira-kira langkah-langkah pak Chris dan Serena untuk menjaga supaya Kota Kupang tetap berada di 10 besar, bahkan dari urutan 9 bisa naik ke 1?” tanya Alo.

Menjawab itu, calon Walikota Chris Widodo menjelaskan, Kota Kupang menjadi miniatur Indonesia, salah satunya keberagaman Kota Kupang. Terbukti Kota Kupang pernah menduduki peringkat ke-4 IKT tahun 2021 dan peringkat ke-9 di tahun 2023.

“Oleh karenanya, jika Tuhan berkenan kami memimpin kami akan membangun komunikasi lintas gama, lintas tokoh adat,” papar Chris

Untuk diketahui, Kota Kupang pada tahun 2021 lalu masuk dalam kategori 10 kota toleran di Indonesia. Kota Kupang mendapatkan skor 6,337 dan berada di posisi keempat.

Sebelumnya pada tahun 2020, Kota Kupang masuk peringkat kelima dengan skor 6,037. Namun, pada tahun 2023, IKT Kota Kupang turun ke peringkat 9 dengan skor 5,953.

Jefri Riwu Kore selaku Wali Kota Kupang pada tahun 2020 mengatakan Kota Kupang telah membuat terobosan, dengan membuat Peraturan Wali Kota untuk pendirian rumah ibadah.

“Pasalnya, jika merujuk pada aturan yang sudah ada, maka umat Buddha di Kota Kupang, tidak bisa beribadah karena harus memenuhi syarat jumlah penduduk dan sebagainya,” ungkap Jeriko.

Pihaknya membuat terobosan melalui aturan yang dibuat, untuk memfasilitasi umat Budha bisa beribadah dengan baik.

Jeriko juga mengatakan penghargaan ini menjadi motivasi bagi Kota Kupang, untuk terus menjaga kerukunan dan dapat terus menjadi kota toleran ke depan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pemkot Kupang, untuk terus menjalin kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat, agar kerukunan dan persaudaraan yang terjaga selama ini tetap diperkuat,” tandasnya (iir)