BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kisah hidup manusia tidak ada yang tahu, sejak kecil sampai dewasa mau jadi orang sukses atau tidak hanya Tuhan yang tahu.
Begitulah perjalanan hidup Mayjen Purn Lodewyk Pusung. Lody (panggilan akrab) sejak kecil besar di Desa Paslaten Kec.Kauditan, Kab Minahasa Utara (d/h) atau Kampung Kecil di Kaki Gunung Klabat.
Lody anak ketiga dari 4 bersaudara sejak kecil sudah ditinggal ayah tercinta. Sebab itu, ia bersama kakak adiknya dibesarkan sang ibu tercinta yang dikenal Tanta Dumpo.
Ibu janda ini tentu hidup dengan banyak tantangan membesarkan dan menyekolahkan ke empat anak ini. Lody lulus SD di SDN Paslaten, kemudian SMP Katolik Maria Goreti Lembean (1976) dan dan SMA Katolik Don Bosco Lembean (1979).
Kehidupan awal tahun 60-an di Desa Paslaten atau umumnya di Minahasa bahkan nasional sangat sulit. Tingkat inflasi sangat tinggi. Beruntung di desa kami banyak tanaman pisang, singkong dan ubi yang bisa menggantikan beras yang saat itu langka.
Lody, saat berusia belia sudah membantu ibunya ke kebun mengambil buah pala yang bisa menopang kebutuhan keluarga. Bahkan, saat SMA setiap pagi ia memanjat pohon aren mengambil nira yang dibuat gula aren oleh Papa Helda.
Lody benar-benar ditempa pengalaman hidup yang memberikan semangat untuk survive baginya. Ternyata hal ini kelak sangat berguna baginya di kemudian hari.
Lulus SMA tahun 1979, Lody langsung ikut mendaftar tes masuk Akabri (entah karena inspirasi sang ayah yg juga militer). Dengan tingkat kecerdasan yang dimilikinya, ia lolos dan sampai tes pantuhir di Magelang.
Entah karena tak punya pendukung di institusi TNI ia gagal. Tahun berikutnya Lody ikut tes lagi dan gagal masih di tingkat Sulut. Tapi dengan tekad dan semangat tinggi untuk menjadi tentara ia kemudian tahun 1981 ikut tes yg ketiga.
Kali ini ia dinyatakan diterima dan lulus Akmil 1985. Perjuangan setelah menjadi perwira TNI-AD menempanya untuk bisa memberikan karya yang terbaik bagi nusa dan bangsa.
Lika-liku jabatan dan jenjang-jenjang pendidikan di TNI ia jalani dengan penuh dedikasi yg tinggi. Hingga mencapai prestasi tinggi menjabat Pangdiv l Kostrad, Pangdam l Bukit Barisan dan terakhir Asop Panglima TNI. Setelah pensiun akhir tahun 2018, Lody banyak menghabiskan waktu di rumah.
Lodewyk Pusung yang lahir 27 September 1960, beristrikan dr. Mathilda Mangindaan dengan 2 putra-putri kembar dr. Michele K.Pusung dan Michael A.Pusung.
Belakangan Lody bergabung dengan tim yang dipimpin Letjen Sjafri Samsudin. Ia bahkan sejak beberapa bulan belakangan diberi tugas menyiapkan program makan gratis bergizi di Kemenhan RI.
Sebab itu hari ini Lodewyk Pusung bersama sejumlah kepala badan dan pembantu presiden dilantik Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional.
Lody diberi tugas untuk mensukseskan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto bagi peningkatan gizi ibu-ibu hamil dan anak-anak lndonesia menyongsong tahun emas 1945. (nico karundeng)