Pengamat Yefta Saba’at Menilai Manipulasi Hasil Survei Termasuk Kejahatan Politik

by
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Undana, Yefta Saba'at. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pengamat politik dan kebijakan publik Undana, Yefta Saba’at menilai manipulasi hasil survei, dengan menggunakan nama dan logo Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia termasuk kejahatan politik.

“Pencatutan nama lembaga survei untuk kepentingan elektabilitas kandidat, itu merupakan kejahatan politik yang tidak terpuji,” ungkap Yefta yang juga
Dosen Prodi Ilmu Politik Fisip Undana di Kupang, Kamis (17/10/2024).

Yefta mengatakan berdasarkan hasil survei abal-abal, yang mencatut nama lembaga survei milik Prof. Burhanuddin tersebut, nampak jelas ada kepentingan politik kandidat tertentu.

“Jika dilihat dari motifnya, ini sengaja disetting untuk kepentingan elektabilitas salah satu paket. Dan jelas bahwa dari hasil survei tersebut kita bisa tahu itu untuk kepentingan siapa,” ungkapnya.

Dia juga menilai, tindakan memanipulasi hasil survei yang diterbitkan di berbagai media nasional dan local adalah tindakan yang melawan kaidah metode ilmiah. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa waspada dan menghindari tindakan-tindakan seperti ini.

“Karena ini termasuk tindakan kejahatan intelektual, maka sebaiknya masyarakat tidak lagi memilih mereka yang lakukan manipulasi seperti ini. Masyarakat harus menghindari paket yang memanipulasi hasil survei tersebut,” pungkasnya.

Sebelumnya pada Senin (14/10/2024), dalam penjelasannya, Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi mengaku kaget ada pemberitaan yang menyebut Indikator telah merilis data survei Pilkada Kota Kupang. Padahal lembaga yang dipimpinnya belum merilis data tersebut. Tak hanya nama lembaga yang sama, namun data yang ditampilkan pun berbeda jauh dengan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik.

“Kami kaget karena belum merilis hasil, tapi tiba-tiba muncul pemberitaan media nasional dan lokal bahwa survei sudah dirilis ke publik bahwa dr. Christian dan Serena unggul,” kata Burhanuddin. (iir)