BERITABUANA.CO, JAKARTA – Penggunaan susu ikan dipastikan menjadi alternatif pengganti susu sapi dalam program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto nanti. Namun sebaiknya, anak diberi produk ikan utuh tersebut bukan yang melalui proses panjang.
Saran ini disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2024) merespons penggunaan susu ikan untuk program makan gratis pemerintahan mendatang.
Anak-anak, lanjut Rahmad, lebih baik diberikan makanan yang utuh, seperti ikan saja bukan ikan yang diproduksi melalui proses yang panjang. Sebab, plus minus makanan yang diproses melalui industri, semisal pengolahan ikan menjadi susu ikan tentu rasanya diubah seperti susu sapi.
“Minusnya banyak, misalnya nilai gizinya berkurang. Bayangkan, memproduksi ikan menjadi susu berasa susu sapi harus melewati proses pengumpulan daging, mengiterasi protein, memberikan perasa, menghilangkan rasa amis dan sebagainya,’’ paparnya.
Rahmad Handoyo yakin, jika anak-anak sejak dini makan ikan utuh, maka hal tersebut sekaligus bisa menjadi kampanye efektif program Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan).
Gemarikan merupakan sebuah gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas yang dikampanyekan sejak 2004 lalu.
“Saya berkeyakinan akan lebih baik jika anak-anak mengkonsumsi makanan yang utuh dibanding memakan makanan hasil proses produksi makanan olahan,” ungkap Rahmad.
Dia yakin ketika anak-anak diajari mengkonsumsi ikan maka setelah mereka dewasa, mereka tetap menggemari ikan.
“Kondisi ini akan menguntungkan karena makan ikan manfaatnya besar, mengingat ikan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan,” katanya.
Dia menilai, dengan memakan ikan dapat menjaga kesehatan jantung karena kandungan asam lemak omega-3 yang baik. Selain itu, meningkatkan fungsi otak serta meningkatkan kemampuan kognitif.
“Apalagi, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kekayaan laut yang berlimpah. Saya harus mengingatkan agar jadi perhatian bersama, bangsa kita yang kaya raya soal ikan namun konsumsi makan ikan kita masih rendah walaupun ikan itu gizinya luar biasa,” demikian Rahmad Handoyo. (Ery)