BERITABUANA.CO, DEPOK – Guna memperkuat pemerataan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama dinas terkait, tengah melakukan kajian membangun Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di tahun 2025.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah mengatakan, rencananya tahun 2025, Pemkot Depok akan membangun satu SMP Negeri, yaitu SMPN 35.
“Sebelum memutuskan untuk mendirikan sekolah, Disdik terlebih dahulu melakukan kajian terhadap lahan yang akan digunakan, untuk dipertimbangkan kelayakannya,” terangnya, Jumat (13/9/2024).
Kajian lahan, tambahnya, harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Seperti, luas lahan, idealnya minimal 4.000 hingga 5.000 meter persegi.
“Jika lahan terbatas, maka akan dibangun vertikal, agar tetap ada Ruang Terbuka Hijau (RTH),” papar Siti.
Ia menyebut, aksesibilitas juga menjadi perhatian utama. Lahan harus mudah diakses oleh kendaraan, termasuk mobil pemadam kebakaran dan kendaraan roda dua serta roda empat.
“Faktor lain yang diperhatikan adalah kebutuhan sehari-hari, seperti sumber air. Jika tersedia jalur pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), akan lebih disarankan. Namun, jika tidak ada, solusi seperti sumur juga dipertimbangkan,” bebernya.
Terpisah, Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok Suwandi, membenarkan adanya rencana penambahan sekolah negeri di Depok.
Kendati demikian, ia belum mengetahui informasi terkait sekolah yang akan dibangun nantinya menjadi SMPN 35 Depok atau bukan.
“Kalau di kami, adanya rencana SMPN Curug Cimanggis. Kami belum tahu itu apakah yang nantinya akan menjadi SMPN 35 atau bukan,” ucap Suwandi.
Ia mengutarakan, saat ini, Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan SMPN itu, sedang dalam proses lelang.
Lantaran proses lelangnya belum selesai, kata Wandi, terkait jumlah rombongan belajar (rombel) dan fasilitas yang akan disediakan, belum dapat dipastikan.
“Jadi, kita belum tahu hasilnya seperti apa. Jadinya berapa rombel, fasilitas apa saja kita belum tahu,” tutupnya. (Rki)