BERITABUANA.CO, KUPANG – Dari sisi keselamatan, kapal laut adalah salah satu moda transportasi dengan tingkat kecelakaan terendah di Indonesia, yaitu 0,43 persen.
Demikian Dirut Jasa Raharja, Rivan Purwantono saat menghadiri Rakernas Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) yang digelar di Yogyakarta, Kamis (12/9/2024).
Rivan juga mengatakan, bahwa Jasa Raharja bersama Gapasdap terus saling
memberikan kontribusi dan sinergi di bidang pelayanan. Antara lain melalui monitoring keselamatan dan keamanan pelayaran pada angkutan penyeberangan, memastikan kepatuhan penyetoran Iuran Wajib Kapal Laut (IWKL)).
“Kita juga mendorong penyempurnaan tata kelola pelayanan dan keselamatan angkutan penyeberangan, serta sistem pendataan penumpang,” kata Rivan Purwantono.
Selain itu, tambah dia, dilakukan peningkatan keselamatan dan keamanan berlayar melalui peningkatan dan pengembangan SDM, monitoring kegiatan di lapangan, dan evaluasi penyesuaian tarif penyeberangan setiap tahunnya.
“Tentunya ini adalah suatu kerja sama yang sangat baik, yang akan terus dijaga dan ditingkatkan. Sehingga apapun moda transportasi yang digunakan, kita tetap menjaga angkutan yang
berkeselamatan,” ujar Rivan Purwantono.
Dirjen Hubungan Darat Kementerian Perhubungan, Risyaspudin Nursin menyampaikan bahwa angkutan penyeberangan laut merupakan salah satu fokus Kemenhub, untuk terus melakukan perbaikan layanan, termasuk mewujudkan zero accident.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gapasdap, atas dedikasi dan kontribusinya selama ini dalam membangun dan memajukan industri penyeberangan,” papar dia.
Risyaspudin Nursin menyampaikan, ke depan pihaknya akan terus melakukan berbagai peningkatan pelayanan, mulai dari pengaturan uji KIR yang sesuai dan terintegrasi, pengawasan pengendalian untuk buffer zone, mendeteksi angkutan berlebih (ODOL), hingga pemantauan angkutan barang yang berbahaya lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, KNKT, Soerjanto Tjahjono, menilai bahwa menjaga keekonomian merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan pelayanan yang berkeselamatan.
“Kami mengamati, apapun modanya, ketika operasionalnya tidak dalam level keekonomian, yang akan dikorbankan adalah keselamatan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Gapasdap, Khoiri Soetomo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa angkutan penyeberangan sebagai salah satu bagian dari pilar sistem logistik nasional.
Agenda tersebut juga turut dihadiri, antara lain Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) M. Mufti Mubarok, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub. Hartanto, Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan (TSDP), Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Lilik Handoyo, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Capt. Hendri Ginting, para pengurus dan anggota Gapasdap, dan sejumlah perwakilan asosiasi moda transportasi. (*/iir)