BERITABUANA.CO, SEBA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sabu Raijua (SaRai) menegaslan bahwa berkas Bakal Pasangan Calon (Paslon) Paket Solid dinyatakan lengkap, dan bisa mengikuti tahapan selanjutnya, yakni Pemeriksaan Kesehatan di RS Ben Mboi.
Paket Solid merupakan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati SaRai, Simon Petrus Dira Tome dan Dominikus Dadi Lado yang diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Golkar.
“Kami sudah lakukan pemeriksaan dengan teliti semua berkas yang didaftarkan, kami nyatakan lengkap, tidak ada perbaikan atau kekurangan,” tegas Ketua KPU Sabu Raijua, Daud Pau dihadapan Parpol Pendukung dan masyarakat serta simpatisan yang mengantar Paket Solid ke KPU Kabupaten SaRai, Kamis (29/8/2024).
Diakui Daud Pau, dalam melakukan penelitian berkas, semua transparan karena selain disaksikan oleh Bakal Paslon, juga Bawaslu dan pimpinan partai pendukung.
“Untuk itu, KPU menyerahkan surat pengantar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUP Ben Mboi Kupang,” ujar Daud Pau.
Daud Pau mengatakan, sebagai penyelenggara Pilkada, pihaknya akan menjalankan setiap regulasi yang ada serta menjaga integritas. Tentunya dengan bertindak adil terhadap semua pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada SaRai.
Sedangkan Bakal Calon Bupati Sabu Raijua, Simon Dira Tome meminta Bawaslu SaRai menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Sebab Pilkada SaRai akan berjalan dengan baik jika penyelenggara dan pengawas dapat melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Bawaslu harus jadi wasit yang indenden. Jika KPU sebagai penyelenggara menjalankan tugasnya dengan benar sesuai aturan yang ada maka Pilkada kita akan berjalan dengan baik. Kami percaya KPU dan Bawaslu berjalan pada rel dan tidak menciderai proses demokrasi di Sabu Raijua,” tegas Simon Dira Tome.
Ketua Tim Pemenangan Paket Solid, Julius Uly mengatakan, hajatan Pilkada itu dilakukan agar demokrasi bisa berjalan dengan baik.
“Untuk itu KPU sebagai lembaga yqng dipercayakan untuk menggelar Pilkada, wajib menjaga integritas dan tidak boleh mengkhianati demokrasi,” pinta Julius Uly. (iir)