BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kejahatan Siber dan Kerah Putih (White Collar) merupakan tantangan yang kini merebak di seluruh dunia. Apalagi di era teknologi informasi yang serba canggih kejahatan di atas telah melewati batas-batas negara dan benua.
Kepolisian Republik lndonesia yang tergabung dalam wadah lnterpol tentu saja memerlukan tenaga-tenaga trampil di bidang kejahatan Siber dan Kerah Putih.
Salah satu jenderal yang sangat menguasai dan telah berkali-kali berhasil mengungkap kejahatan antarnegara yaitu Inspektur Jenderal Tommy Watuliu. Ia lahir 21 September 1967 di Tondano dan besar di Desa Warukapas, Kec. Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.
Lulusan Akpol 1989 ini menguasai bidang reserse. Pengalaman tugas reserse telah dilakoni ayah dua putra ini di wilayah hukum Polda Metropolitan Jakarta Raya. Saat masih berpangkat Lettu (Iptu) Tommy sudah terpilih ikut tim yang dipimpin Letkol (kini AKBP) Gories Mere menangkap buronan narkoba Ratu Ekstasi Zarima Mirafsur di Los Angeles (AS).
Keberhasilan ini membuat Tommy dipromosi ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat. Tommy sempat memimpin Kepala Unit Reskrim Polsek Tamansari yang membawahi wilayah pusat hiburan malam di Jakarta.
Pengalaman di Tamansari memberikan cakrawala bagi Tommy tentang tugas-tugas kepolisian yang kompleks di lapangan. Apalagi berbagai kasus kejahatan sering terjadi di Tamansari.
Tommy pernah menjabat Kabag Operasi Polres Depok, kemudian dipromosi memimpin Polsek Cilincing di Jakarta Utara. Setelah itu , suami almarhumah Deby Deborah Watuliu ini menjabat Kasubdit Siber Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Saat itulah Detektif Jebolan Federal Bureau Of Investigation (FBI) di Washington DC ini berhasil mengungkap kejahatan-kejahatan siber berskala nasional.
Kepiawaiannya di bidang penyelidikan kejahatan ekonomi dan siber, Polri menugaskan Tommy mengikuti pendidikan khusus di FBI. Setelah itu, Tommy menjabat Kasubdit Siber Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Belakangan Subdit Siber menjadi direktorat sendiri menjadi Direktorat Siber Bareskrim Polri.
Tommy tahun 2015-2017 memimpin Direktorat Kriminal Umum Polda Kalimantan Timur yang wilayah kerjanya cukup luas dengan tingkat kejahatan cukup tinggi. Kemudian, Tommy dimutasi sebagai pendidik di Akpol Semarang.
Tommy tahun 2015 meraih gelar doktor (S3) dengan predikat cumlaude (terbaik) di Universitas lndonesia. Setelah meraih pangkat jenderal bintang satu Tommy ditugaskan di Badan Intelijen Negara. Ia sering ditugaskan keluar negeri dalam pengamanan kepala negara mengikuti pertemuan tingkat tinggi di berbagai negara. Sejak akhir bulan Juni lalu Tommy Watuliu dipromosi pangkatnya menjadi jenderal bintang dua.
Sepeninggal istri tercintanya Debby Deborah Watuliu lebih setahun lalu, kini Tommy menikah lagi dengan Merry Josephita Watuliu. (nicolas karundeng)