Kemenhub Tingkatkan Kualitas Penanganan Kerangka Kapal di Perairan Indonesia

by
Didampingi Ketua Pelaksana Workshop, Capt. Renaldo Syukri (kiri), Direktur KPLP Ditjen Hubla Kemenhub, Jon Kenedi memberikan piagam kepada peserta workshop. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, PADANG – Kementerian Perhubungan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas penanganan kerangka kapal di perairan Indonesia, guna mendukung keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjen Hubla Kemenhub, Jon Kenedi menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memastikan tanggap dan terkoordinasinya respons dalam situasi darurat di laut.

“Peran perusahaan salvage dan pekerjaan bawah air di perairan Indonesia sangat vital dalam menjaga keamanan dan efisiensi transportasi maritim,” ujarnya saat membuka Workshop Optimalisasi Penyelesaian Pengangkatan Kerangka Kapal Tahun Anggaran 2024 di Padang, Sumatera Barat, Senin (22/7/2024).

Menurutnya, dengan adanya forum ini, diharapkan adanya peningkatan standar keselamatan dan perlindungan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sektor transportasi laut.

Jon Kenedi menekankan komitmen pemerintah dalam mengawasi dan mengevaluasi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aktivitas salvage, guna memastikan penerapan praktik terbaik dalam penanganan kerangka kapal di perairan Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pasar di sektor ini dan menjamin penerapan praktik salvage terbaik,” tandasnya.

“Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan dan perlindungan lingkungan maritim, serta mendorong pertumbuhan ekonomi sektor transportasi laut di Indonesia. Karena acara ini dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan mendalam mengenai teknik terbaru dan praktik terbaik dalam penanganan kerangka kapal,” tambahnya

Sementara itu, Capt. Renaldo Sjukri, selaku Ketua Pelaksana mengemukakan workshop yang berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juli 2024, peserta akan mendapatkan berbagai materi dari narasumber yang ahli di bidangnya, termasuk perizinan salvage, peran perusahaan salvage, dan kontribusi asuransi dalam penanganan kerangka kapal.

Harapannya agar partisipan dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang tantangan teknis dan regulasi terkait kerangka kapal. “Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kapasitas industri salvage di Indonesia,” ujar Capt. Renaldo.

Dikatakan, acara ini menghadirkan nara sumber dari Bagian Hukum dan KSLN Setditjen Hubla memaparkan materi pengetahuan dan sosialisasi tentang perizinan salvage/pengangkatan kerangka kapal dan implementasinya sesuai dengan PM 27 Tahun 2022, PT Nautic Maritim Salvage dengan materi peran perusahaan salvage dan UPT sebagai pelaksana penyingkiran kerangka kapal dan atau muatannya, dan dari Representatif Club P&I PT Camarindo dengan materi peran asuransi terhadap kapal motor dengan tonase kotor kurang dari GT 35 (Gross Tonnage). (Yus)