BERITABUANA.CO, JAKARTA – Perkuat integritas dan keamanan di sektor maritim Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama Kejaksaan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai melakukan Kick off Meeting Operasi Sinergi Bersama di Batam.
Hal itu diungkapkan Kabag Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan Laut (Hubla), Hary Bowo Seno Putro kepada beritabuana.co di Jakarta, Selasa (16/7/2024). “Kolaborasi tersebut merupakan upaya penegakan kepatuhan terhadap kewajiban mengaktifkan Automatic Identification System (AIS) oleh kapal saat berlayar, serta penanganan pelanggaran kepabeanan dan isu-isu terkait lainnya,” ungkapnya mengutip pernyataan Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi.
Capt. Antoni dalam sambutannya saat membuka acara Sinergi Operasional dalam Rangka Piloting Penegakan Ketentuan AIS Operasi Trident 2024 di Batam, kemarin menyatakan bahwa AIS merupakan sistem penting yang berfungsi untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan keamanan maritim. “AIS membantu dalam melacak pergerakan kapal secara real-time, mengurangi risiko tabrakan, dan memudahkan identifikasi kapal dalam situasi darurat,” ujarnya.
Menurutnya, kepatuhan terhadap kewajiban mengaktifkan AIS menjadi sangat krusial. Untuk itu, dengan sinergi yang kuat antara semua stakeholder, diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan dan memastikan operasional kapal berjalan dengan aman dan efisien.
Dikatakan, kolaborasi ini merupakan implementasi dan komitmen antara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kejaksaan, maupun Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk mencapai tujuan bersama dalam penyelenggaraan keselamatan, keamanan pelayaran, dan perlindungan lingkungan maritim.
Capt. Antoni menyebutkan, adapun isu-isu kepabeanan dan pelanggaran lainnya yang membutuhkan tindak lanjut dari Kejaksaan juga menjadi fokus utama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama para stakeholder. “Kolaborasi yang terjalin tersebut tidak hanya akan membantu dalam penegakan hukum, tetapi juga akan menciptakan iklim bisnis yang lebih transparan dan akuntabel,” tandasnya.
“Saya berharap, dengan adanya kerjasama ini, kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam memberantas praktek-praktek yang merugikan negara dan masyarakat, ” tegas Capt. Antoni, seraya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi serta mengajak semua pihak untuk menjaga komitmen dalam menjalankan kerjasama ini dengan integritas dan dedikasi penuh.
“Mari kita jadikan kerjasama ini sebagai kolaborasi lembaga negara dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia dan menjadi manfaat bagi kemajuan sektor maritim Indonesia,” pungkas Capt. Antoni.
Usai Kick off Meeting Operasi Sinergi Bersama, tambah Hary, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan tinjauan ke Vessel Traffic Services (VTS) Batam untuk melihat sistem yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Serta kunjungan ke Dermaga 99 di Pelabuhan Bintang Persada. (Yus)