Orang Terkaya Nomor 5 di Indonesia Bilang Daya Beli Masyarakat Sedang Tidak Baik-baik

by
Daya beli masyarakat melemah. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anthoni Salim, orang terkaya ke-5 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, mengakui bahwa daya beli masyarakat Indonesia, termasuk kelas menengah melemah. Hal ini menjadi ancaman bisnis perusahaan yang akan diantisipasi sebagaimana beratnya tantangan ekonomi global.

Pernyataan Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) itu serupa dengan kekhawatiran kalangan ekonom yang menganggap kondisi perekonomian di Indonesia tengah tertekan saat ini.

“Perusahaan juga akan terus mencermati kondisi makro ekonomi secara global agar dapat melakukan penyesuaian strategi dengan perkembangan yang terjadi,” ujar Anthoni, seperti dikutip Selasa (26/3/2024).

Meski begitu, dirinya menilai perekonomian Indonesia ke depan dipoyeksikan tetap tangguh dan bisa mendukung pertumbuhan bisnis serta profit perusahaan, serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sendiri membukukan core profit sebesar Rp9,78 triliun sepanjang tahun lalu. Capaian tersebut meningkat 8% dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp9,06 triliun. Berdasarkan keterangan resminya, INDF mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp111,7 triliun atau tumbuh 1% jika dibandingkan perolehan 2022 yakni Rp110,83 triliun.

Seiring dengan kinerja penjualan, perseroan membukukan laba usaha yang relatif stabil di kisaran Rp19,66 triliun dengan marjin laba usaha secara sehat berada pada level 17,6%. Alhasil, dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional meningkat 8% menjadi Rp9,78 triliun dari Rp9,06 triliun.

“Di tengah tantangan global dan lemahnya daya beli masyarakat, perseroan mampu menyesuaikan diri sehingga menorehkan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas sepanjang 2023,” ujar Anthoni. (Kds)