Gelar Woro-Woro di 10 Kecamatan, GSP Jambi Ajak Warga Tak Golput

by
Puluhan Relawan Gerakan Sekali Putaran (GSP) Kota Jambi, Provinsi Jambi menggelar kegiatan woro-woro. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAMBI – Puluhan Relawan Gerakan Sekali Putaran (GSP) Kota Jambi, Provinsi Jambi menggelar kegiatan woro-woro sosialisasi mendorong pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung dalam sekali putaran.

Kegiatan tersebut digelar di 10 Kecamatan yang tersebar di Kota Jambi yakni Kecamatan Paal Merah, Jambi Selatan, Alam Barajo, Danau Teluk dan sejumlah kecamatan lainnya.

Koordinator woro-woro Kota Jambi, Muzammil mengatakan, Pilpres 2024 harus terselenggara hanya dalam sekali putaran. Alasannya, jika terjadi dalam dua putaran, maka itu akan merugikan masyarakat Indonesia.

“Artinya, waktu masyarakat akan terbuang untuk pergi ke TPS dua kali. Kemudian, Pilpres dua putaran akan memakan biaya yang cukup besar serta berpotensi menjadi pembelahan di tengah-tengah masyarakat,” kata Muzammil kepada awak media, Minggu (11/2/2024).

Untuk itu, relawan GSP menilai perlu adanya dukungan semua pihak untuk mewujudkan pilpres hanya digelar dalam sekali putaran.

“Jadi melalui kegiatan ini kami ingin edukasi, sosialisasi bahwa pilpres sekali putaran lebih baik dari dua putaran tentunya dengan elektabilitas dari kandidat capres cawapres yang ada,” sebutnya.

Menurutnya, pilpres dua kali putaran akan memakan biaya yang fantastis mencapai 40 triliun dan memungkinkan terjadinya perpecahan di masyakarat yang tentunya tidak diinginkan oleh banyak pihak.

Muzammil juga mengungkapkan, kegiatan ini juga sekaligus mengajak masyarakat agar tidak golongan putih (Golput) di hari pemilihan 14 Februari 2024 mendatang.

“Gerakan ini juga sekaligus kita mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dan tidak golput saat hari pencoblosan berlangsung,” serunya.

Ia pun berharap kegiatan woro-woro yang dilakukan di 10 Kecamatan yang ada di Kota Jambi dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya Pilpres sekali putaran, karena lebih hemat waktu, biaya dan lebih damai.

Sebab jika Pilpres digelar dua putaran, maka itu akan merugikan masyarakat baik dari sisi ekonomi maupun sosial.

“Kita ajak agar masyarakat berpikir rasional, befikir lebih panjang ke depan tentang Pilpres 2024 ini. Masyarakat jangan berfokus hanya pada dukungan yang fanatik, tetapi juga pada dukungan yang sifatnya nyata,” ujarnya.

“Kami senang karena kegiatan kami mendapat respon positif dari masyarakat,” pungkasnya. (Jal)