Rumah Perempuan Kampanyekan HAKTP di CFD

by
Tim Rumah Perempuan Kupang aktif kampanyekan HAKTP. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Dalam rangka Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Rumah Perempuan Kupang mengkampanyekan hal-hal yang berkaitan dengan persoalan-persoalan perempuan dan anak.

“Setiap tahun di seluruh Indonesia, mengkampanyekan HAKTP yang dilakukan selama 16 hari, mulai 25 November-10 Desember,” ujar Koordinator Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe disela-sela kegiatan kampanye, di Arena Car Free Day (CFD), Sabtu (2/12/2023).

Dikatakan Libbyy Sinlaeloe, tanggal 25 November merupakan Hari HAKTP, sedangkan tanggal 10 Desember bertepatan dengan Hari Hak Azazi Manusia (HAM). Tapi dalam rangkaian tanggal itu ada juga beberapa hari besar, seperti 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia.

“Kami berfikir persoalan-persoalan perempuan dan anak tetap ada, untuk itu harus kampanyekan secara terus menerus,” tandas Libby Sinlaeloe.

Dalam melakukan kampanye, ujar dia,Rumah Perempuan Kupang tidak sendiri, tapi bersinergi dengan pihak-pihak lain, baik LSM maupun Lembaga Lintas Agama seperti Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) NTT.

“Kami pilih CFD untuk kegiatan, karena ingin mengajak seluruh pihak yang ada di
arena ini, untuk ikut berpartisipasi bersama kami melakukan kampanye Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak,” tegasnya.

Dalam memperingati HAKTP ini, aku Libby Sinlaeloe, Rumah Perempuan Kupang juga melakukan kegiatan ditempat mitra-mitra lainnya, seperti di Kota SoE Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) beberapa waktu lalu.

“Kegiatan di SoE diikuti sekitar 30 Kelompok, baik mitra dari Kabupaten Kupang maupun TTS. Kami melakukan diskusi-diskusi kelompok yang ada didampingan kami masing-masing,” kata dia.

Dan dalam mengisi HAKTP lainnya, pihaknya berencana dengan Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) berkunjung ke Lapas Perempuan, juga sosialisasi tentang anti kekerasan terhadap perempuan di SMA Negeri 1 Oesao Kabupaten Kupang.

“Kami juga melakukan diskusi-diskusi tematik dengan tema-tema terkait dengan isu perempuan dan anak, serta dialog di radio tentang kekerasan seksual dengan menghadirkan Deddy Manafe, Akademisi Hukum di Undana,” jelas dia.

Untuk di CFD ini, lanjut Libby Sinlaeloe, selain kampanye juga melakukan orasi, permainan kuis, dan menyampaikan himbauan sosial dengan papan dan karton, sehingga setiap orang yang melintas, bisa membaca pesan-pesan moral yang disampaikan.

“Dengan kuis-kuis, kita akan mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang HAKTP, dan menjadi tambahan pengetahuan bagi peserta terkait apa itu KDRT, TPPO, kesehatan, dan pelanggaran HAM,” ungkapnya. (iir)