BERITABUANA.CO, JAKARTA – Din Syamsudin, mantan Ketum PP Muhammadiyah, menyerukan kepada massa aksi yang hadir dalam aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, agar fokus pada pembelaan terhadap negara dan rakyat Palestina. Aspirasi politik, baik terhadap partai politik ataupun capres cawapres, disimpan dulu.
“Tunjukanlah kebersamaan. Pegang teguh etika dan akhlak mulia untuk saling menghargai saling bertenggangrasa. Saya minta aspirasi politik baik terhadap partai politik maupun pasangan capres-cawapres disimpan dahulu ditahan dahulu tidak perlu ada ekspresi apapun kecuali yang positif,” kata Din Syamsudin Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).
Din melanjutka bahwa aksi yang dilakukan dan tergabung dari berbagai komponen dan elemen bangsa ditujukan untuk mendukung Palestina. Hal tersebut sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
“Ini lah bangsa Indonesia yang cinta damai umat beragama yang akhlak mulia kita telah dinyatakan dalam pernyataan tadi, membela Palestina pertama dan utama sesuai amanat pembukaan UUD untuk mewujudkan perdamaian abadi dan menghilangkan penjajahan di muka bumi,” ujarnya.
Dan perlu diingat bahwa Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Maka, kata Din, sudah selayaknya, rakyat dan negara Indonesia turut serta mengakui Palestina agar perang yang telah menelan korban ribuan jiwa dihentikan.
Dijelaskan Din, rakyat Palestina adalah yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia bahkan satu tahun sebelum proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1954 pada 6 september 1944, lewat lisan perwakilan Palestina syaikh Alhusaeni melalui radio, beliau mengakui atas nama rakyat Palestina kemerdekaan Indonesia.
“Inilah antara lain alasan kita melakukan aksi semacam ini untuk membela dan mendukung kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.
Hal berbeda dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, yang hadir diacara aksi bela Palestina itu. Retno membacakan puisi di aksi bela Palestina di Monas. Lewat puisi tersebut, ditegaskan posisi Indonesia untuk terus membela Palestina dari penjajahan Israel.
“Ibu, Bapak semalam saya menulis puisi apakah puisi ini boleh saya bacakan?” kata Retno
Aksi Retno membaca puisi ini mendapatkan sambutan meriah dari massa aksi bela Palestina. Sebelum itu, video pernyataan Retno di sidang PBB juga ditampilkan dalam aksi tersebut. (Kds)
Berikut puisi yang dibacakan Retno dalam aksi bela Palestina:
Palestina Saudaraku
Retno Marsudi
Hatiku miris, karena bocah itu menangis
Dia terluka, dia tidak bisa berkata
Dia tidak tahu di mana bapak ibunya
Setiap 10 menit 1 anak wafat di Gaza
Ribuan orang tua kehilangan anak
Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya
Setiap tangan tertulis nama
Mereka tidak ingin mati tanpa penanda
Rumah mereka hanya langit
Kasur mereka hanya bumi
Kapan kekejaman ini akan berhenti
Kapan keadilan ini akan menghampiri
Aku dan Indonesiaku pantang mundur akan terus membantumu
Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu
Sampai penjajah itu enyah dari rumahmu
Palestina kau adalah saudaraku
Dan aku, Indonesiaku akan selalu bersamamu





