Samuel Haning Terpilih Secara Aklamasi Pada Musrovlub PGRI NTT

by
Ketua PP PGRI NTT, Samuel Haning diapit PB PGRI usai dilantik. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Akhirnya Samuel Haning selaku Ketua Yayasan UPG 1945, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lanjutan Periode 2023-2024.

Kegiatan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musrovlub) PGRI dihadiri 14 dari 22 Pengurus PGRI Kabupaten/Kota, yang digelar di aula UPG 1945, Jumat (8/9/2023) malam.

Dalam sambutannya, Samuel Haning menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan para Pengurus PGRI Kabupaten/Kota, yang telah memberikan kepercayaan terhadap dirinya.

“Saya akan pegang teguh, maklumat dan kepercayaan dari semua pengurus kabupaten/kota PGRI. Saya yakin fenomena-fenomena yang ada, akan berakhir dengan sendirinya,” ujar Sam Haning sapaan dirinya.

Sam Haning berjanji kedepan akan menyelesaikan seluruh pengurus PGRI yang ada di kabupaten, yang belum terbentuk jelas legitimasi kepengurusannya.

“Dan juga berjanji akan senantiasa bersama-sama dengan guru, apabila ada orang-oramg atau kelompok yang menzolimi atau mendiskriminasi guru, dengan berbagai cara, Kami akan berada di depan,” tandasnya.

Dirinya merasa tergugah dengan kasus guru Di Kabupaten Sikka yang hak-haknya dizolimi, walaupun dengan baju guru yang berjuang sendiri, tanpa bantuan organisasi PGRI.

‘Kami akan berdiri, untuk berjuang bersama-sama dengan Mereka,” tambah Sam Haning.

Diakui Sam Haning, bahkan ada guru-guru yang mendapat perlakuan kriminal dari orang tua siswa dan siswanya sendiri, dengan melaporkan ke polisi hingga berstatus tersangka.

“Tapi dengan kepercayaan, saya langsung menelepon ke Kapolda NTT, agar yang bersangkutan dapat diselesaikan dengan baik, dan tidak diproses, karena guru itu mulia. Akhirnya masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Ini tanggung jawab kita,” tegas Sam Haning.

Kembali Sam Haning mengakui, terlalu banyak beban yang harus diselesaikan, sehingga perlu bantuan pengurus PGRI kabupaten/kota.

Sedangkan Ketua Pengurus Besar Persatuan (PB) PGRI, Richardus Eko Indrajit merasa bersyukur, karena bisa menunaikan amanah yang diberikan oleh masyarakat.

“Ketua terpilih tadi mengingatkan kembali kepada kita, apa sebenarnya fungsi organisasi ini. Dan kita berada disini karena guru-guru ingin melanjutkan kerjanya kepada generasi-generasi berikutnya,” jelas Richardus Indrajit.

Menurutnya, dalam menjalankan tugas itu, banyak sekali guru yang mengalami hambatan dan tantangan, karena walau bagaimanapun seorang guru bukan malaikat, dia adalah manusia yang penuh keterbatasan dan kealpaan.

“Namun di situlah kita sebagai seorang mahluk sosial, harus selalu berada didepan jika ada teman-teman yang alami masalah,” kata Richardus Indrajit.

Dikatakan Richardus Indrajit bahwa semboyan Kota Kupang adalah Kota Kasih, artinya semua persoalan yang dialami, sesulit apapun itu harus diselesaikan dengan Kasih.

“Kami datang ke sini karena Kasih, dan itu modal untuk bisa maju ke depan bersama-sama, menjalin soliditas dan solidaritas antar kita semua,” paparnya Richardus Indrajit.

Dia sangat berharap guru-guru di Provinsi NTT menjadi guru yang bisa dibanggakan.

“Saga banyak belajar dari Ketua Umum PB PGRI, beliau lebih banyak mendengarkan daripada didengar, lebih banyak melayani dibandingkan dilayani dan lebih banyak mencintai daripada dicintai. Saya rasa itu semangat yang baik, untuk ditularkan kepada kita semua,” pungkas Richardus Indrajit. (iir)