Ribuan Warga Hadiri Haul Syekh Abdul Awwal Ke-418 di Kebumen

by
Haul Syekh Abdul Awwal ke-418 Tahun 2023, Kedungamba, Kebumen, Jawa Tengah. Foto: Istimewa

BERITABUANA.CO, KEBUMEN– Ribuan warga menghadiri Haul Syekh H. Abdul Awwal ke-418 yang digelar di Halaman Masjid Syekh Haji Abdul Awwal, Kedungamba, Kebonsari, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah pada Minggu, 30 Juli 2023 atau bertepatan pada 12 Muharram 1445 H.

Haul kali ini juga dihadiri oleh KH. Khotim Al Makmur, Pengasuh PP Al Amin Mambahul Hikmah Ali Makmur, Ciamis, Jawa Barat. Beliau hadir sekalian memberikan mauidzoh hasanah pada Haul Syekh H.Abdul Awwal ke-418 ini.

Sebelum acara Haul, warga sekitar menggelar pengajian untuk kirim doa yang diakhiri dengan kenduren. Setelah itu, warga juga langsung mendatangi makam Syekh H. Abdul Awwal.

Berdasarkan keterangan yang dikutip dari laman Visit Indonesia and History, ada beberapa versi yang berkembang tentang riwayat Syeh Abdul Awwal dalam menyebarkan agama islam.

Tentang Raden Soleh putra dari Kyai ageng Mataram. Raden Soleh lahir pada tahun 1510M ‘931’ di Mataram dan setelah beranjak dewasa beliau berangkat mengaji agama islam di Demak Bintoro dan juga pondok pesantren di Jawa Timur dan setelah selesai mengaji di didik ilmu pemerintahan dan di beri daerah sebelah barat sungai Kaliprogo sebelah timur sungai serayu sebelah utara gunung Dieng wates seganten.

Berasal dari sejarah pidato, Syekh sebelumnya Mangkurat Mas dari Yogyakarta, putra R.Pemanahan dari istri Padmi. Putra Ki Ageng pemanahan ada 2 yang Mangkurat Mangkurat Mas dan Kuning . Cerita berawal ketika Ki Ageng menginstruksikan anaknya melalui saudaranya Ki Ageng Memimpin tinggal di Cirebon.

Ki Ageng pemanahan memberikan wangsit Ki Ageng jika salah satu meninggal, agar dia menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya Mangkurat Mas. Tapi, ketika ayahnya meninggal bahkan memimpin Ki Ageng Giring tidak peduli dengan mandat yang dipercayakan untuk menyerahkan kekuasaan kepada Mangkurat Mas melalui gubernur-Martapura Martapala, sehingga keributan dan membuat Mangkurat Mas pergi dari istana pada prinsip bahwa kekuasaan hanya akan membuat satu taruhan dan mungkin berakhir dengan kematian dan hanya akan bertaruh untuk daya sendiri .

Dan, akhirnya kekuasaan di Yogyakarta jatuh ke tangan Ki Ageng giring , sementara Mangkurat Mas jauh dari kerajaan ke barat dan ke desa sekitarnya sekarang disebut Kebonsari.

Raden Sholeh tidak mau menjadi raja di karenakan tujuannya menyebar luaskan agama islam demi dakwah di mana kebanyakan sewaktu itu masuk daerah Purworejo selatan. Beberapa tahun kemudian baru masuk Kebumen di sekitar pegunungan Karang jambu kemudian di Sentul dan Grogol. Di dalam hutan grogol ada sebuah danau di sekitar danau banyak sekali pohon waru yang mempunyai daun yang lebar maka setelah membuka hutan daerah ini di beri nama ‘KEDUNGAMBA’. Dan, di sinilah beliau mendirikan masjid untuk semua orang yang ingin belajar ilmu agama islam.

Di SENTUL beliau tidak lama karena mendengar suara GAMELAN yang terlalu keras sehingga mengganggu para santri dalam belajar agama ISLAM, maka sampai saat ini di desa KEDUNGAMBA tidak boleh membunyikan GAMELAN.

Satu lagi cerita, pada waktu yang merupakan permaisuri Ratu Yogyakarta Ki Ageng Memimpin Gering ( sakit ), Mas Mangkurat orang yang berhasil menyembuhkannya. Sesuai dengan janji diucapkan Ki Ageng memimpin bahwa siapa pun yang berhasil menyembuhkan istrinya akan diikuti setiap permintaan.

Sebagai hadiah atas keberhasilannya , Mas muda Mangkurat meminta tanah turban yaitu Mataram yang kemudian diduduki, Kedungamba.

Sebelumnya, Ki Ageng Giring telah menawarkan tanah antara timur sungai Praga sampai Sitandu, namun Mangkurat Mas menolak. Karena merupakan hadiah tanah dari sultan, Kedungamba disebut tanah Keputihan setiap tahun tidak kena pajak ke Mataram, tetapi hanya menyetorkan bulu bekti atau glondhong pengareng – bentuk pengareng beras, kacang-kacangan, dll saja setiap tahun selama musim panen ke Mataram sado jarit wiru gaun dan blangkon.

Ketika menyerahkan bekti bulu yang datang sowan 7 orang sebagai simbol martabat kepala desa , Congkog , Carik , Kebayan , Orang , Polisi dan Kamituwa. Mataram disahkan oleh kepala Kedungamba adalah Mas Mangkurat atau Syekh Abdul Awwal . Segera setelah Belanda menyerang, maka Kedungamba di masa lalu orang-orang tidak membayar pajak .

Dan, dari sini akhirnya beliau menyebarkan AGAMA ISLAM sampai ke CILACAP dan BANYUMAS dan pada akhirnya dapat ZIARAH ke tanah suci selama 7 tahun. Sepulang dari tanah suci mendapatkan tambahan nama SAYIDINA WASULTONINA SYEH HAJI NGABDUL AWAL. Di daerah Cilacap-Banyumas terkenal dengan nama PANGERAN SEKAR WELANG.

Selanjutnya beliau juga menyebarkan agama islam di PRIAYANGAN atau BANDUNG di rumah PAMAN beliau yaitu Syeh Abdul Muhyi dan mengikuti TAREKOH di dalam GUA Saparwandi di PEMIJAHAN, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Di Kebumen, di mana Syekh Abdul Awwal huni adalah di dusun Kedungamba, Desa Beningsari Grogol. Tapi, setelah ini diambil oleh daerah termasuk desa Kebonsari Belanda.

Kedungamba diambil dari makna artine ‘jero amba’, melambangkan begitu mendalam dan luasnya pengetahuan yang dibawa oleh wali amanat Syekh Abdul Awwal.

Saat tiba di Kedungamba, Syekh Abdul Awwal membawa kesedihan diusir dari istana. Ketika ia tiba di sini sudah ada sekitar 50 orang yang menghuni populasi Kedungamba, tapi sampai sekarang sulit untuk melacak siapa mereka dan dari mana .

Yang jelas beliau masuk desa kedungamba pada tahun 1551 M ‘972 H’ dan beliau meninggal tahun 1019 H ‘1598 M’ hari Kamis Wage Pukul 5 Sore

Pada saat itu Mangkurat Mas juga dikenal sebagai Syekh Abdul Awal Kebonsari sudah menetap meski namanya belum Kebonsari . Seiring waktu, di Kebonsari, Mangkurat Mas membawa ilmu kudus sebulir seperti beras / semenir , dipecah menjadi empat madzhab. Sementara tinggal di sini , Mangkurat Mas memberikan wewarah kepada banyak orang tentang ilmu wali .

Kedatangan R. Patah menjadi lahan Java diikuti dengan serangan terhadap perilaku orang ibadah bahwa umat Islam mengacu pada ajaran wali , digeser ke ilmu agama suci Saudi tanah – Rasul ajaran Muhammad . Awalnya dipraktekkan di tanah Jawa yang Kuntadewa ilmu .

Di Kebumen, Mangkurat Mas alias Syekh Abdul Awwal memiliki banyak murid , termasuk di Guyangan, Syaikh dan Syaikh Abdul Rosyid Sidakarsa . Sebagai pembawa Islam Jawa / sinkretik / mistisisme / ilmu ratu Tanah Jawa , Syech diri diajarkan pengetahuan di bidang ini.

Ada tokoh-tokoh lain yang dikenal , yaitu Syekh Abdul Muhyi, tetapi ia membawa pesan Islam murni dari tanah Arab . Abdul Muhyi Panembahan putra Imam Mahdi Sultan Madinah tanah .

1- Somalangu berdiri tahun 1625 M
2- Kerajaan Demak berdiri tahun 1478 M
3- Kerajaan Mataram Islam Berdiri Tahun 1525 M
4- Pendiri SOMALANGU satu guru dengan Pendiri Mataram Islam

Di Kebumen, Santri yang terkenal adalah:
1. Ngabdul Fatah Sentul Nampudadi
2. Syeh Anom Sidakarsah Wadas Beningsari
3. Suhro Wardi Ber Makom di Tanjung Sari
4. Ngabdulah Rosid Makomipun di Demung Kec.Petanahan.
5. Santri Undik makamnya di Bumi Agung Kidul Stasiun IJO

Di dalam menyebarkan Agama Islam Beliau bersama dengan Joko Tingkir Sultan hadiwijaya dan Kyai Ageng Pemanahan dan putra beliau yang bernama Raden Sutawijaya

Akhirnya Kyai Ageng Pemanahan diparingi Tanah Alas mentaok oleh Sultan Hadiwijaya dan kemudian mendirikan Kerajaan dengan nama Kerajaan Mataram Islam dengan Raja yang pertama R.Sutawijaya.

Masjid yang didirikan beliau kecil namun bisa muat orang banyak atapnya menggunakan ijuk dan lantainya panggung dan bekas Sumur masih ada petunjuknya serta bekas tempat wudhuya di Kedung Bajul Putih bisa menghidupkan ikan Lele yang sudah digoreng dan tinggal tulangnya saja menjadi hidup kembali.

Membakar BETON 9 DI BILANG 10 NEK GARWANE Syeh ANOM hamil 9 bulan akan melahirkan dan tidak boleh ikut Ziarah.

Raden Sholeh Ziarah di tanah suci Menggunakan Mancung Toya SUMBER atau kulah masjid yang bisa menjadi perantara mengobati orang sakit.
Sedangkan kelebihan istri beliau adalah kemben bisa digunakan untuk membakar kacang namun tidak terbakar.

Tangannya bisa digunakan untuk menggoreng dan tetap sehat tidak cacat sama sekali. Ketika berkelana ke Kebumen , Syaikh Abdul Awwal menikah dengan putri istana Solo / Surakarta disebut Jonggrang , Syekh Abdul Awwal hanya memiliki satu istri Nyai Jonggrang .

Deretan kuburan yang ada di kedua sisi Syaikh Abdul Awwal:

Sebelah barat makam Syech Abdul Awal adalah makam anaknya cerita Abdul Rauf pergi bahwa ia selalu ingin mengungguli ayahnya dan beliau senang mengajarkan agama islam di dalam hutan maka beliau terkenal dengan nama Kayi pengalasan.
Beliau menyembeli ayam jago sampai putus urat lehernya dan di tempelkan lagi ayam tersebut bisa hidup dan berkokok kembali. Di suruh ambil air oleh Ayahnya menggunakan KULAH namun malah menggunakan keranjang bambu,namun kenyataanya airnya tidak tumpah dan tetap penuh.

Jaya Mamad, cucu Syeh abdul awal yang mempunyai keahlian KESENIAN mulai dari Macapat,Dandang Gula Qiroat ,sejarah Umum,Seni Suara dan pencatat Silsilah KETURUNAN

Jaenal Ngafiah buyutipun Syekh Abdul Awal