Bamsoet Khawatir Atas Meningkatnya Kasus DBD yang Sudah Menyebabkan Belasan Anak Meninggal Dunia

by
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: BS)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengkhawatirkan kasus Demam Berdarah yang saat ini menyerang masyarakat. Di sejumlah daerah tercatat mengalami peningkatan hingga lonjakan kasus 3 kali lipat. Salah satunya di Kota Semarang terdapat ratusan kasus hingga dilaporkan 16 anak meninggal dunia setelah terkena DBD.

Ia meminta kepada pemerintah cepat tanggap dalam penganan DBD tersebut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan upaya antisipasi guna mencegah lonjakan kasus DBD terus meningkat, salah satunya dengan secara aktif memberikan edukasi dan penyuluhan ke masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan di tempat tinggal masing-masing, lebih giat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), giat melakukan gerakan 3M yakni menguras dan menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas dan sejenisnya.

Mengingat, apabila masyarakat turut berperan aktif melakukan pencegahan dengan melakukan sejumlah upaya tersebut termasuk menjaga kebersihan lingkungan di tempat tinggal masing-masing, maka upaya mencegah meningkatnya DBD ini bisa kian maksimal terealisasi.

“Kemenkes bersama Dinkes untuk terus memonitor perkembangan kasus atau data sebaran kasus DBD di seluruh daerah, disamping terus memperkuat dan mengoptimalkan fasilitas layanan kesehatan beserta SDM nya untuk secara sigap melakukan penanganan yang tepat bagi pasien suspek DBD,” ujar Bamsoet dalam Keterangan tertulisnya, Jumat (23/6/2023).

Kemudian, lanjut Bamsoet, Dinkes harus terus menggencarkan imbauan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rentan DBD atau daerah padat penduduk, agar rutin melakukan pemeriksaan jentik nyamuk (PJN) minimal 2x seminggu dan gerakan 3M, disamping secara sigap melapor ke pihak Puskesmas terdekat apabila menemukan kasus DBD di lingkungan tempat tinggal serta tidak ragu membawa anaknya yang berusia 6 tahun keatas ke fasilitas kesehatan atau puskesmas untuk memperoleh vaksinasi DBD.

“Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan DBD ditengah lonjakan kasus di sejumlah daerah, disamping untuk tidak meremehkan penyakit demam berdarah karena semua kalangan usia dapat terjangkit, terlebih dapat menyebabkan kematian khususnya pada usia anak yang belum memiliki kekebalan tubuh maksimal,” pungkas Bamsoet. (Kds)