Jumlah Kematian Terinfeksi Covid-19 Menujukan Tren Kenaikan, Bamsoet Minta Pemerintah Cepat Lakukan Evaluasi

by
Bamsoet usai menghadiri Malam Anugerah Piala Gunungan Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XI, di Jakarta, Kamis malam (28/10/2021). (Foto: Humas MPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Jumlah kematian akibat terinfeksi Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren kenaikan dan bahkan terpantau masuk urutan kedua terbanyak di negara-negara Asia. Karena itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), meminta Kemenkes melakukan koordinasi kepada para pakar kedokteran dilingkungan IDI guna mencari solusi.

“Jadi perlu evaluasi menyeluruh terhadap pola penanganan hingga deteksi dini kasus Covid-19 guna mengetahui kendala ataupun faktor yang menjadi penyebab tingginya angka kematian akibat Covid-19 di tanah air,” harap Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/5/2023)

Kemudian, lanjut Bamsoet, pemerintah (Kemenkes), untuk juga fokus terhadap program percepatan vaksinasi Covid-19, utamanya yang menyasar kelompok rentan seperti lansia atau yang memiliki komorbid. Karena masyarakat yang masuk kedalam kelompok rentan memiliki imunitas yang rendah sehingga mudah terpapar/tertular.

Kepada pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk segera memperbaiki sistem diagnosis penanganan pasien Covid-19, agar tidak terjadi keterlambatan diagnosis yang dapat menyebabkan perburukan kondisi pasien. Mengingat dengan kecepatan diagnosis, penanganan yang cepat dan tepat terhadap pasien pun akan lebih baik.

“Kemenkes harus terus menginstruksikan kepada para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan penanganan pandemi, agar tetap dan terus memberikan layanan prima dan optimal bagi pasien terkonfirmasi Covid-19, melalui deteksi dini serta penanganan atau treatment yang tepat,” pintar Bamsoet.

Bamsoet pun mengajak seluruh masyarakat khususnya kelompok lansia agar segera melengkapi vaksinasi Covid-19 hingga dosis booster, mengingat masih belum maksimalnya capaian vaksinasi, dan diketahui mayoritas kasus kematian yang terjadi akibat Covid-19 karena belum divaksinasi lengkap. (Kds)