Youth Climatree Dorong Desa Jadi Ujung Tombak Selesaikan Masalah Sampah di Indonesia

by
Sampah. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Permasalahan sampah menjadi persoalan serius yang dapat menimbulkan dampak luar biasa terhadap lingkungan hingga tantangan global, termasuk Indonesia.

Selain pencemaran lingkungan, sampah juga menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit.

Direktur Eksekutif Youth Climatree Indonesia Dr Robert E. Sudarwan mengatakan, pencemaran akibat sampah selain menimbulkan berbagai jenis penyakit, sampah yang tidak terkelola menyebabkan kerusakan pada air tanah.

Termasuk, sambung dia, memicu terjadinya banjir, merusak biota laut dan tentunya berkontribusi pada laju perubahan iklim.

“Kita sangat menaruh perhatian pada isu sampah yang menjadi masalah bagi lingkungan. Tentu hal ini selain harus menjadi tanggungjawab setiap individu, lebih ditekankan peran kelembagaan pemerintah untuk dapat bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya menekan produksi sampah dan melakukan penanganan secara efektif,” ucap Robert dalam keterangan tertulisnya, pada Workshop Potensi Pengelolaan Sampah Perkuat Perekonomian Desa di Kementerian Desa PDTT, Selasa (21/3/2023).

Masih dikatakan dia, permasalahan sampah, terdapat dua pokok yang menjadi objek penanganan, yakni; menekan produksi sampah dan melakukan pengelolaan atas sampah yang dihasilkan.

Dalam hal ini, Robert menilai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kementerian Desa PDTT) memiliki kemampuan untuk menggerakan struktur sosial dalam mengatasi masalah sampah.

“Pertama, memang butuh penyadaran bagi masyarakat agar peduli masalah sampah. Kemudian, pada dasarnya sampah memiliki nilai ekonomi sirkular, hanya saja perlu dukungan lebih dari kelembagaan untuk menggerakkan struktur sosial dalam hal berinovasi dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku dan diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis,” paparnya.

“Dalam hal ini Kemendes memiliki posisi strategis untuk melakukan akselerasi atas penangan sampah sekaligus peningkatan perekonomian desa,” ucap Robert.

Dan yang tidak kalah penting, kata Robert, pemerintah juga perlu membantu membuka dan melakukan stimulus pangsa pasar dalam penyerapan produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah.

“Menurut saya, akan lebih akseleratif dalam menyelesaikan masalah sampah jika digerakkan mulai dari struktur sosial pada tingkat desa. Desa menjadi ujung tombaknya,” sebutnya.

“Karena itu Kemendes PDTT harus memainkan peran strategisnya, mulai dari pembinaan, dukungan fasilitas hingga menghasilkan produk dengan serapan demand yang baik. Bisa juga Kemendes PDTT memberi apresiasi pada desa yang mampu melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, ini akan memotivasi mereka,” pungkas Robert (Jal)