Memburu Hak Tagih Bank Universal Rp 10,9 Miliar

by
Ilustrasi

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Upaya Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI), seperti tak hentinya memburu aset dari para debitur dan obligor demi mengembalikannya uang negara.

Penagihan mulai dari melakukan sita aset hingga meminta penyelesaian dari pihak ahli waris, terus dilakukan seperti terhadap pengurus PT Perdanacipta Multifinance.

Pemanggilan terhadap pengurus PT Perdanacipta Multifinance, Direktur Utama Hasan Witono Wongso Krisno, Hendi Prio Santoso dan pengurus PT Perdana Inti Investama sebagai penjamin terkait penyelesaian hak tagih Bank Universal senilai Rp10,9 miliar.

Pengumuman pemanggilan tersebut di muat di Harian Bisnis Indonesia, Senin (13/3/2023).
Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban dalam pengumuman tersebut meminta mereka menghadap Kelompok Kerja Tim A Satgas BLBI pada Senin (20/3/2023) pukul 14.00 WIB di Ruang Rapat Satgas BLBI, Gedung Syafruddin Prawiranegara, Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, salah satu Direktur PT Perdanacipta Multifinance yaitu Hendi Prio Santoso yang kini sebagai CEO Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia alias MIND ID. Jabatan ini semula dijabat oleh Orias Petrus Moedak. Hendi Prio Santoso ini diketahui sebelumnya menjabat sebagai Chairman PT Semen Gresik sejak Januari 2018. Selain itu, Hendi juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) sejak September 2017 hingga saat ini. CEO MIND ID baru ini juga sempat duduk sebagai Komisaris PT Saka Energi Indonesia.

Dalam catatan profesionalnya, Hendi berkarir di PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) cukup lama atau hampir 10 tahun (2007–2017). Di PGN Hendi, sempat menjadi direktur keuangan (2007–2008) dan meninggalkan perusahaan sebagai CEO.

Sayangnya diketahui sejak tahun 2020, Hendi belum menyerahkan laporan harta kekayaannya LKHPN kepda KPK.
Berdasarkan pantauan dari laman e-lhkpn.kpk.go.id pada 17 Maret 2023, terakhir kali Hendi Prio Santoso melaporkan harta kekayaanya yaitu pada tahun 2019 saat dirinya menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia. Saat itu tercatat Hendi Prio Santoso memiliki total kekayaan sebanyak Rp112.051.882.669.

Kinerja Hendi di MIND ID pernah dicolek Gerakan Pemuda Selamatkan Negara (GPSN), pada Juni 2022. Saat itu, Kementerian BUMN, KPK dan Kejagung pada Senin (20/6/2022) lalu digeruduk ratusan massa yang tergabung dalam GPSN.

Aksi tersebut saat itu menuntut Menteri BUMN Erick Thohir secepatnya mencopot Hendi selaku Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) atau MIND ID.
Alasannya, karena selama menjabat sebagai Direktur PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Hendi diduga kuat sengaja melakukan intervesi jual beli saham sejumlah perusahaan, seperti PT Saka Energi Exploration Production BV (SEEPBV) dan PT Sunny Ridge Offshore Limited (SROL), keduanya diketahui masih dalam kendali BUMN.

“Sekitar 70 juta dolar AS atau sekitar Rp98 miliar dipergunaakan untuk membeli saham kepemilikaan, angka yang begitu drastis menimbulkan polemik,” kata Koordinator Aksi Wiba Ahmad.

Karena itu, tampaknya pemanggilan Satgas BLBI terhadap pengurus PT Perdanacipta Multifinance, tampak menjadi penting. Karena salah satu pengurus intinya yaitu Hendi yang kini dianggap berkinerja moncer di MIND ID. (Kds)