Demer Tegaskan Bukan Lagi Perang Ideologi, Tapi Perang Ekonomi

by
Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih. (Foto: Pemberitaan DPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Era kini dan masa depan, bangsa ini bakal menghadapi perang ekonomi bukan lagi perang ideologi. Untuk itu, penting bagi bangsa ini membentuk adanya  ketahanan ekonomi.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih saat berbicara di hadapan mahasiswa Universitas Udayana dalam diskusi bertajuk ‘Peran Keikutsertaan Kaum Milenial pada Panggung Politik dan Ekonomi Kreatif dalam Mengawal Demokrasi’, di Bali, beberapa waktu lalu.

“Kita lupa bahwa sekarang ini bukan lagi yang namanya perang ideologi, tapi perang ekonomi, yang harus kita mulai bangun adalah kekuatan ekonomi,” tegas Demer sapaan Legislator dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) ini.

Diskusi yang banyak diselenggarakan, menurut Demer seharusnya lebih banyak membahas masalah ekonomi, kalau politik oke, karena itu bangsa ini tidak bisa lepas dari kehidupan yang namanya politik.

“Tapi yang paling menonjol saat ini adalah ekonomi. Bagaimana kita bisa merambah ekonomi negara lain, termasuk juga bagaimana kita membangun ekonomi kita di dalam negeri,” ungkapnya lagi.

Demer juga mengusulkan untuk lebih banyak lagi diadakannya forum-forum diskusi perihal masalah ekonomi, dimana semestinya 70 persen diskusi yang ada pada ranah publik harusnya membicarakan mengenai ekonomi.

“Karena usaia pilkada serentak lalu kemudian pileg dan pilpres pada 2024, setelahnya kita akan berbicara tentang ekonomi dan lebih ke kesejahteraan umum tentunya,” jelasnya.

Demer memberikan pendidikan politik kepada para mahasiswa dan kaum milenial. Mereka dianggap memiliki peran penting dan strategis di panggung politik dan ekonomi kreatif dalam mengawal demokrasi serta menyukseskan pemilu tahun 2024.

Kesempatan itu, Demer juga menyinggung soal pilkada serentak tahun 2024. Menurutnya, ajang Pilkada serentak haruslah menjadi ajang tarung ide serta gagasan para kandidat dalam membangun ekonomi sehingga berujung pada kesejahteraan rakyat. Sebab sekarang ini, tantangannya adalah perang ekonomi. (Jal)