Pemkot Kupang Dukung FKUB Gelar Lomba Kebersihan Rumah Ibadah

by
Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh diapit Pengurus FKUB Kota Kupang. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mendukung inisiatif Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kupang, untuk menyelenggarakan lomba kebersihan bagi rumah ibadah di Kota Kupang.

Siaran pers Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Kupang, Selasa (25/10/2022) menjelaskan, dukungan tersebut disampaikan Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh saat menerima Pengurus FKUB Kota Kupang, dan langsung ditindaklanjuti dengan rapat bersama dengan lima perwakilan tokoh agama, serta Kepala Bagian Kesra Setda Kota Kupang, di ruang kerja Wali Kota Kupang.

Rapat dalam rangka persiapan lomba kebersihan tempat ibadah se-Kota Kupang yang akan diadakan bulan Oktober 2022 – Maret 2023. Saat itu juga terpilih RD Longginus Bone sebagai ketua panitia lomba, sementara Ustad Doni dan Pdt. Aksa Selly sebagai sekretaris panitia.

Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh menyampaikan pihaknya akan menyesuaikan dengan perencanaan, yang telah diformulasikan oleh FKUB Kota Kupang.

“Untuk mewujudkan Kota Kupang yang bersih dan bebas dari sampah plastik, tidak mungkin bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Perlu kerja kolaborasi yang membutuhkan sinergitas banyak pihak, yang sudah barang tentu lembaga agama salah satunya,” tandas George Hadjoh.

Diakui George Hadjoh, dalam konteks menuju Kota Kupang yang bersih dari sampah terutama sampah plastik, maka Pemkot Kupang akan mendukung penuh, dan memberikan perhatian serius, bagi setiap upaya yang dilakukan oleh organisasi apa saja dan kelompok masyarakat, yang mau bersama dengan pemerintah mewujudkan upaya tersebut.

Ketua FKUB Kota Kupang, Pdt. Jecky Latupeirissa, M.Th, menyampaikan bahwa FKUB melihat kebersihan, tidak hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap program yang dijalankan Pemerintah saja, tetapi lebih dari itu, bahwa kebersihan adalah upaya memberi warna khas pada kualitas iman umat beragama.

“Oleh sebab itu, kebersihan perlu dilihat sebagai upaya penghayatan iman umat beragama, yang mencintai kesehatan dan kehidupan,” ujar Pdt. Jecky Latupeirissa.

Ditambahkannya, umat beragama perlu melihat kebersihan sebagai upaya melestarikan alam ciptaan Tuhan, yang bermartabat dan indah, demi dan untuk manusia sendiri. .

Pada kesempatan tersebut , Pdt. Jecky Latupeirissa juga menjelaskan tentang berbagai hal, yang akan menjadi kriteria penilaian dalam perlombaan tersebut. Di antaranya adalah kebersihan rumah ibadah dan lingkungan luar rumah ibadah, tersedianya tempat sampah sesuai dengan jenis sampah, kondisi rumah ibadah terkait dengan (sanitasi, toilet yang mendukung bagi penyandang disabilitas), kemudian penataan lingkungan rumah ibadah termasuk di dalamnya taman dan pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan-lahan yang produktif dan bermanfaat bagi umat. (*/iir)