BERITABUANA.CO, KUPANG – Warga Nun Baun Sabu (NBS) Kecamatan Alak, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, untuk percepatan pembangunan pusat olahraga kelurahan, sebagai lapangan multi fungsi.
Permintaan tersebut disampaikan tokoh masyarakat dan perwakilan pemuda saat Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh berkantor di Kelurahan NBS. Jumat (7/10/2022).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Karang Taruna Kelurahan NBS, Simson Tadjo Udju meminta agar pembangunan lapangan multi fungsi cepat diselesaikan, agar dapat segera dimanfaatkan warga.
Merespons permintaan tersebut Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menegaskan, bahwa pelaksanaan pembangunan lapang multi fungsi yang sementara dibangun akan selesai proses pengerjaannya akhir tahun 2022 ini.
“Sesuai konfirmasi Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Kupang, Maxi Jemy Deerens Didok, saat ini masih dalam pengerjaan, dan akan selesai akhir tahun 2022,” tegas George Hadjoh.
Setelah penyerahan, kata George Hadjoh, maka lapangan tersebut segera dapat difungsikan oleh masyarakat.
Lebih lanjut George Hadjoh minta agar dinas terkait, segera membangun komunikasi yang intensif dengan pihak pengembang, agar setiap tahapan pembangunan dapat diikuti secara baik dan sesuai desain yang sudah disepakati.
Pada kesempatan yang sama seperti pada pertemuan-pertemuan di kelurahan sebelumnya, Penjabat Wali Kota menginformasikan bahwa Pemerintah Kota Kupang saat ini sedang melakukan upaya membersihkan kota ini dari sampah terutama sampah plastik.
Oleh karena itu dia mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi bersama dengan pemerintah. Karena untuk mewujudkan Kota Kupang yang bebas dari sampah plastik, butuh keterlibatan semua pihak, serta berbagai strategi yang baik dalam penanganan persampahan.
Anggota DPRD Kota Kupang dari daerah pemilihan Alak, Livingston Ratu Kadja, yang juga warga Kelurahan NBS, mendukung upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kupang dan mengajak masyarakat untuk menangani sampah mulai dari rumah sendiri.
“Jika rumah bersih akan terlihat indah, begitu juga lingkungan jika semua terlihat bersih, dan warga membuang sampah pada tempatnya maka mimpi menjadikan Kota Kupang sebagai kota yang bersih pasti akan terwujud,” ujarnya mengingatkan.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh kurang lebih 50 orang perwakilan masyarakat, tokoh Agama serta guru tersebut berbagai persoalan yang dihadapi warga NBS dikemukakan. Mulai dari masalah kebersihan, sosialisasi Perda tentang pemeliharaan ternak yang dilepas beserta sanksi, usulan perlunya kantor lurah yang representatif sebagai kantor dan tempat pertemuan warga, penertiban mobil-mobil tangki air yang mengganggu mobilitas siswa pada jam tertentu di sekitar lingkungan sekolah, motor operasional kantor lurah. (iir)