George Hadjoh Minta Antisipasi Perubahan Iklim Harus Diwujudkan

by
Penjabat Walikota Kupang, George Melkianus Hadjoh saat membuka kegiatan FGD Pembentukan Kelurahan Program Kampung Iklim. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Kolaborasi dalam mengantisipasi perubahan iklim di Kota Kupang, jangan sekedar konsep abstrak, tapi harus bisa diwujudkan dalam tindakan konkret.

Harapan tersebut disampaikan Penjabat Walikota Kupang, George Melkianus Hadjoh saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pembentukan Kelurahan Program Kampung Iklim di ruang rapat Garuda, Kamis (29/9/2022).

“Harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baru lingkungan kita bisa berubah. Kalau tidak hanya berangan-angan saja,” tegas George Hadjoh.

Diakui George Hadjoh, langkah konkret perlu dilakukan, dalam rangka mewujudkan mimpi menjadikan Kota Kupang sebagai kota yang bersih dan indah.

Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sri Tantri dalam pemaparannya menjelaskan, Program Kampung Iklim akan menjadi hasil adaptasi, untuk menilai kerentanan suatu wilayah terkait perubahan iklim, seperti kekeringan atau ketahanan pangan, dan mengambil aksi untuk bisa menyesuaikan kehidupan masyarakat dengan perubahan iklim.

“Kegiatan mitigasi meliputi mengelola sampah limbah padat dan cair, penghematan energi, menciptakan atau meningkatkan penutupan vegetasi dan lain sebagainya, yang mendukung untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim terhadap suatu wilayah,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, keberadaan lokasi Program Kampung Iklim menjadi salah satu aspek yang diperhatikan dalam penilaian Adi Pura.

“Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pengendalian iklim di tingkat global, dengan menaruh target pengurangan emisi dari sebelumnya,” papar Sri Tantri.

Diakui Sri Tantri, Indonesia telah berupaya sendiri dari 29 Persen menjadi 31.89 Perseb di tahun 2030 nanti. Sementara jika dengan bantuan internasional, pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi hingga 43.2 Persen dari sebelumnya 41Persen.

Sebelumnya, Kepala Bagian Sumber Daya Alam Setda Kota Kupang, Robert Rihi Kana, selaku panitia penyelenggara menyampaikan maksud dari FGD ini, dapat menghasilkan draft konsep pembentukan Proklim Kota Kupang dan pembentukan kelompok kerja, serta penyusunan rencana tindak lanjut, guna pengesahan dan identifikasi kondisi kelurahan Proklim Kota Kupang.

“Tujuan diselenggarakannya FGD ini, untuk menghimpun pendapat dan merumuskan langkah persiapan Proklim Kota Kupang,” ujarnya. (iir)