BERITABUANA.CO, JAKARTA – Komisi III DPR RI, Rabu (28/9/2022) siang melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper tesg kepada 2 (dua) calon pengganti Komisioner KPK, yaitu Johanes Tanak dan I Nyoman Wara. Kemudian dari kedua nama itu akan dipilih 1 (satu) orang sebagai pengganti Lili Pintauli Siregar yang telah mengundurkan diri.
Pimpinan DPR RI Selasa (20/9/2022) sudah menerima Surat Presiden (Surpres) terkait nama yang akan menggantikan Lili Pintauli Siregar.
Sebelumnya, ketika Komisi III DPR RI mengadakan uji kelayakan dan kepatutan kepada calon Komisioner KPK periode 2019 -2023, Johanes Tanak dan I Nyoman Wara gagal terpilih.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir, Johanes Tanak dan I Nyoman Wara sudah pernah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.
“Jadi, hari ini kami mau melakukan fit and proper test, terkait kesiapan yang bersangkutan, bagaimana dengan kesehatannya, apakah visi misinya masih sama dengan yang disampaikan dulu . Kurang lebih seperti itu,” jata Adies yang dihubungi lewat ponselnya.
Seperti diketahui, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar akhirnya mengundurkan diri pada bulan Juli 2022. Pengunduran dirinya ini tidak lepas dari beberapa perbuatannya yang menjadi kontroversi di masyarakat, seperti dugaan penerimaan akomodasi penginapan dan tiket nonton MotoGP Mandalika di Lombok dari salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sosok Lili Pintauli juga pernah menjadi sorotan publik karena diketahui berkomunikasi dengan mantan Walikota Tanjung Balai M Syahrial yang terjerat kasus suap lelang jabatan yang sedang ditangani KPK.
Adies Kadir menambahkan, untuk pemilihan Komisioner KPK hari ini Komisi III DPR RI akan menempuh mekanisme voting.
Johanes Tanak pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, Direktur Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung, serta menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi. Pada uji kelayakan dan kepatutan calon komisioner KPK 2019, Johanes masuk dalam 10 besar nama calon pimpinan KPK.
Sementara, Nyoman Wara diketahui seorang auditor senior di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan pernah menjadi Kepala BPK Wilayah Banten.
“Pemilihannya voting tertutup, untuk menentukan satu dari dua nama yang kita uji,” demikian Adies Karding. (Asim)
