Pembinaan Instruktur dan Tenaga Pelatihan, Wujudkan SDM Pelatihan Vokasi Kompeten

by
Menaker Ida Fauziyah membuka pelatihan secara virtual. (Foto: Ist.)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menghadapi era persaingan global yang semakin sengit, salah satu upaya meningkatkan kompetensi SDM dapat dilakukan melalui Instruktur dan Tenaga Pelatihan yang memiliki peran sangat strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan mutu pelatihan kerja.

Untuk itu, Menaker Ida Fauziyah menilai pembinaan terhadap Instruktur dan tenaga pelatihan perlu terus ditingkatkan. Hal ini untuk mewujudkan SDM pelatihan vokasi yang kompeten dan professional, serta mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap kerja dan dapat diterima pasar kerja sehingga membantu pemerintah dalam mengurangi penggangguran.

“Saya berpesan kepada para peserta pelatihan instruktur dan tenaga pelatihan agar mengikuti pelatihan dengan baik, sehingga nantinya dapat menjadi instruktur dan tenaga pelatihan yang kompeten untuk mengajar dan mengelola lembaga pelatihan kerja masing-masing, ” kata Ida Fauziyah dalam pernyataannya yang diterima, Selasa (23/8/2022).

Sebelumnya hal itu ia sampaikan secara virtual saat membuka pelatihan sekaligus meluncurkan Aplikasi Penilaian Pengukuran Kinerja Instruktur dan Tenaga Pelatihan serta Pengukuhan Asosiasi Instruktur Perkumpulan Instruktur Pelatihan Kerja Republik Indonesia (PILAR RI) di Jakarta, Senin (20/8/2022) malam.

Pada kesempatan ini Ida menilai dalam hal proses pembinaan instruktur dan tenaga pelatihan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi kinerja instruktur dan tenaga pelatihan. “Saya menyambut baik adanya Aplikasi Penilaian Pengukuran Kinerja Instruktur dan Tenaga Pelatihan sebagai sistem informasi sebagai salah satu tools pengukuran kinerja instruktur dan tenaga pelatihan,” katanya.

Kegiatan pengukuran Instruktur dan tenaga pelatihan berkinerja tinggi merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Direktorat Bina Intala untuk melihat kompetensi instruktur dan tenaga Pelatihan bedasarkan dari kompetensi bidang metodologi dan kompetensi bidang keahlian yang dimiliki.

“Adanya pengukuran kinerja ini diharapkan peran dari pimpinan lembaga pelatihan kerja dapat mengetahui kinerja Instruktur dan Tenaga pelatihan dan selalu melakukan Evaluasi dari hasil yang telah di capai oleh Instruktur dan Tenaga pelatihan,” tegasnya. (Ful)