BERITABUANA.CO, KUPANG – Dengan menggunakan Aplikasi E-Voucer Si-Hebat, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang berhasil mengendalikan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM hingga 9,75 Persen.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta pada kegiatan Evaluasi Smart City di Hotel Aston Kupang, Kamis (18/8/2022), dengan moderator Winston Rondo.
“Aplikasi ini inovasi 0 Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kora, untuk mengontrol penggunaan BBM kendaraan dinas lingkup Pemkot Kupang, dan berhasil hingga 9,75 Persen,” tegas Andre Otta sapaan akrabnya.
Menurutnya , kendaraan di Pemkot Kupang sebanyak 1.008 unit, baik roda dua maupun roda empat dengan 43 Perangkat Daerah.
“Hingga pertengahan Juli 2022 lalu, dari total anggaran Rp 8 Miliar untuk BBM, berhasil menghemat BBM hampir Rp 800 Juta,” jelas Andre Otta.
Dikatakan Andre Otta, fungsi kontrol ini merupakan output rasionalisasi dan efisiensi, sehingga aplikasi Si-Hebat sejak diluncurkan Oktober 2021 hingga Juli 2022, sudah melakukan efisiensi yang sangat signifikan.
Diakui Andre Otta, Pemkot Kupang juga melakukan capacity building, untuk peningkatan literasi digital bagi seluruh masyarakat, tetapi pada konsep bahwa dikhususkan pada 6.000 pelaku UMKM, yang dilakukan secara daring, untuk meningkatkan kapasitas masing-masing dalam menjalankan produknya di masa pandemi.
“Kita tahu, peningkatan penjualan online meningkat hampir 25 Persen di seluruh Indonesia, dan juga berdampak pada peningkatan ekonomi digital lebih dari 25 Persen, sehingga menempatkan Indonesia berada pada peringkat satu di Asia Tenggara,” tandas Andre Otta.
Pada kesempatan testimoni Joey Rihi Ga menegaskan, sebagai wartawan sulit untuk mendiskripsikan keberhasilan-keberhasilan yang telah dipaparkan, tapi memang Tuhan mengirimkan orang-orang tangguh pimpin kota ini, karena tiga kali jeriko main untuk walikota, akhirnya berhasil lolos, dan dua kali Hermanus Man main jadi Wakil Walikota Kupang dengan dua orang berbeda, menang terus.
“Spirit itu yang dilakukan sesuai janji-janji kampanye mereka. Bahwa ada kekurangan yang ada, ada harapan mimpi yang tidak terwujud, itulah pemimpin yang pada hakikinya mereka adalah manusia,” tandasnya. (iir)
