Soal Kursi MenPAN/RB, Pengamat Ini Usul, Kalau Tak Bisa Profesional, Ambil Kader Partai Mantan Birokrat

by
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang lumayan berat akan menjadi tugas dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN/RB) yang kosong setelah ditinggal almarhum Tjahjo Kumolo. Karenanya, Kursi tersebut hendaknya diberikan kepada orang yang profesional atau berlatarbelakang dosen atau teknokrat, mengingat masa tugas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya tinggal 2 tahun lagi.

Namun jika Kursi MenPAN/RB diberikan kepada kader PDI Perjuangan, pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah yang dihubungi beritabuana.co, di Jakarta, Selasa (5/7/2022) menyarankan agar sebaiknya
mereka yang pernah menjadi birokrat atau sudah berpengalaman di pemerintahan.

“Kalau saran saya, sebaiknya kursi MenPAN/RB ini diberikan kepada orang yang profesional. Teknokrat lebih tepat. Tetapi perkiraan saya, akan diberikan lagi kepada orang partai, dari partai yang sama dengan almarhum Tjahjo Kumolo,” kata Trubus.

Dia mengatakan, PR dari MenPAN/RB yang baru nanti melanjutkan kebijakan Tjahjo Kumolo terkait dengan penghapusan pegawai pemerintah honorer, mengingat satus honorer ini belum diselesaikan secara tuntas. Kemudian terkait dengan perampingan eselonisasi di kantor pemerintahan, menurut dia juga belum tuntas, termasuk eselonisasi di daerah yang masih alot.

“Kinerja ASN yang masih amburadul karena pandemi Covid-19,” ujarnya seraya menyatakan, tugas MenPAN/RB yang baru nanti termasuk mempersiapkan para ASN yang akan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.

Trubus mengingatkan, mempersiapkan pelayanan publik di IKN begitu penting dan harus dipikirkan sejak sekarang, sehingga kesiapan ketika IKN tidak sampai keteteran.

“Karena harus diingat, Presiden Jokowi sudah merencanakan bahwa upacara peringatan hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2024 nanti bertempat di IKN,” kata Trubus seraya menambahkan, dengan demikian birokrasi nya sudah ada di ibukota negara yang baru itu.

Karena itu, Dosen Universitas Trisakti Jakarta ini mengingatkan, sebaiknya Presiden Joko Widodo tidak terlalu lama mengangkat MenPAN/RB pengganti Tjahjo Kumolo.

“40 hari terlalu lama, saya kira 7 hari sejak kursi MenPAN/RB kosong sudah harus ada penggantinya, karena ini menyangkut banyak permasalahan yang harus diselesaikan,” imbuhnya.

Mengenai calon MenPAN/RB ini, Trubus menilai setidaknya ada dua kader PDI P yang cocok menjabatnya, yaitu Djarot Saiful Hidayat dan Tri Rismaharini, keduanya pernah pernah di birokrasi. Djarot, sebelum menjadi Anggota DPR RI dari PDI P dan menjadi Ketua DPP PDI P, pernah menjabat Walikota Blitar, kemudian Wagub hingga Gubernur DKI Jakarta.

“Sementara Risma, sebelum menjadi Menteri Sosial dan Ketua DPP PDI P, pernah menjabat Walikota Surabaya. Meski Risma berprestasi, tapi saya kira lebih aman kalau Djarot, kelasnya juga gubernur, sementara Risma kelasnya Walikota, dan suka meledak-ledak,” ujarnya. (Asim)