Kota Kupang Titik Singgah Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah

by
Sekda Kota Kupang, Fahren Funay foto bersama perwakilan Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KURANG – Kota Kupang menjadi salah satu dari enam titik persinggahan, Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022, yang terdiri atas pemuda-pemudi perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.

Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay dalam keterangan persnya, Rabu (29/6/2022) menjelaskan, Kota Kupang menjadi salah satu jalur rempah, karena keberadaan Kayu Cendana Wangi, Asam dan Kemiri.

“Cendana sudah tergolong komoditas unggulan, bahkan sebelum kedatangan bangsa asing. Pada abad ke-14 para pedagang Jawa dan Melayu sudah memasarkan cendana sampai ke India,” tegas Fahren Funay.

Fahren Funay memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, yang sudah menggagas kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini.

“Kami berharap, dengan menghidupkan jalur rempah, para generasi muda bisa diingatkan kembali tentang bagaimana jalur rempah membentuk bangsa, negara dan peradaban Indonesia,” harap Fahren Funay.

Pihaknya juga berharap, bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini, dapat memberikan dampak pada perekonomian dan pertumbuhan pariwisata di Kota Kupang dan kota-kota pelabuhan yang disinggahi.

“Semoga kunjungan singkat selama beberapa hari ini, memberi kesan yang mendalam bagi para peserta, sehingga saat kembali nanti bisa membagikan kenangan indah kepada rekan-rekan dan saudara agar tertarik berkunjung ke kota kami, Kota Kupang,” pungkasnya.

Direktur Perlindungan Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Irini Dewi Wanti, pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Kupang yang sangat inspiratif, toleran, dan masyarakatnya selalu menjaga kota ini, sebagai bagian dari wajah Indonesia.

“Kami sangat kagum saat berkunjung ke sekolah-sekolah binaan Pemerintah Provinsi NTT di Kota Kupang, yang mengajarkan para siswanya untuk bertenun, dan membudidayakan tumbuhan yang berkaitan dengan rempah-rempah,” jelasnya.

Rombongan tersebut berlayar dengan KRI Dewaruci, dalam rangka menghidupkan kembali jalur rempah, yakni jalur berbasiskan laut yang menghubungkan titik-titik jalur perdagangan yang melibatkan rempah-rempah sebagai komoditi utama di seluruh Nusantara.

Selain Kota Kupang, kota lain yang mereka kunjungi antara lain, Surabaya, Makasar, Baubau-Buton, Ternate dan Tidore serta Banda Neira. (iir)