Tuti Haryanti: BLK Komunitas At-Taslim Miliki Kemandirian Kuat

by
Kepala BPVP Lembang, Bandung, Tuti Haryanti. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, LEMBANG–Keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas (BLKK) yang tersebar di beberapa pesantren dan seminari serta komunitas lainnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Dengan adanya BLKK ini juga nantinya dapat melahirkan wirausaha.

Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lembang Tuti Haryanti menyatakan, keberadaan BLK Komunitas itu sangat penting. Pasalnya, melalui program BLK Komunitas ini, masyarakat di sekitar memiliki akses untuk mendapatkan pelatihan kerja.

“Inilah manfaat berdirinya BLK Komunitas karena dekat dengan masyarakat dan bagi yang ingin mengikuti pelatihan bisa mendaftar sesuai persyaratan yang ditentukan,” tutur Yanti saat berbincang dengan Beritabuana.co.

Harapannya, ujar Yanti, masyarakat yang mengikuti pelatihan akan mendapatkan bekal keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal atau dapat berwirausaha secara mandiri. Keberadaan BLK Komunitas itu merupakan unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di lembaga pendidikan keagamaan non-pemerintah.

Kelembagaan non-pemerintah itu meliputi pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Program BLK Komunitas telah dimulai sejak tahun 2017 dan hingga saat ini telah berdiri 2.127  BLK Komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Terkait keberadaan BLK Komunitas, Yanti menyebutkan, semula pihaknya mendapat tanggungjawab  untuk membina 20 an BLK Komunitas. “Sekarang yang ada di bawah binaan BPVP Lembang bertambah menjadi 160 BLK Komunitas,” jelasnya.

Diungkapkan, satu di antara 160 BLK Komunitas yang jadi binaannya adalah BLK Komunitas At-Taslim. Keberadaan BLK Komunitas itu di Pondok Pesantren At-Taslim di Kampung Citiis, Desa Warnassri, Pangalengan, Kabupaten Bandung.

“Alhamdulillah BLK Komunitas At-Taslim sampai saat ini masih eksis dan lebih fokus pada pengolahan hasil pertanian kopi,” kata Yanti seraya menambahkan, kemandirian dari BLK ini sangat kuat meski menghadapi kendala adminitrasi.

Untuk itu, Yanti menandaskan, pihaknya terus melakukan pembinaan dan pendampingan agar kendala yang dihadap dapat diselesaikan. Sampai saat ini BLK Komunitas At-Taslim masih tetap menjalankan fungsinya dan terus berusaha untuk mandiri.

Sehubungan berdirinya, BLK Komunitas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah beberapa waktu lalu menegaskan bahwa salah satu langkah konkrit Kementetian Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kompetensi SDM Indonesia adalah mendirikan BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Pendirian BLK Komunitas ini sebagai upaya penyebaran lembaga pelatihan kerja agar dapat diakses oleh masyarakat yang bertempat tinggal cukup jauh dari lokasi lembaga pelatihan kerja yang ada,” ujar Ida. (Syaifullah H.)