BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto belum mau mengatakan bahwa Capres yang diusung PDI-P adalah Puan Maharani. Dia hanya mengatakan urusan capres adalah wewenang Ketum.
Sampai saat ini, kata Hasto, Ibu Ketum Megawati masih mempertimbangkan, melakukan kajian, berkontemplasi, dan menunggu momentum yang tepat untuk memutuskannya.
“Nah, itu kapan? Bisa tiga bulan lagi, bisa beberapa hari lagi. Tapi itu semua ada di dalam kajian ibu ketum dan beliau yang menerima mandat untuk menyampaikan hal itu,” ujarnya.
Pastinya, lanjut Hasto, bicara soal kemungkinan calon presiden (capres) perempuan untuk 2024, sama saja. Katanya, bahwa laki-laki dan perempuan suatu kepakan sayap untuk menuju Indonesia raya. Sehingga dengan ideologi Pancasila tidak boleh diskriminasi dengan cara apa pun. Baik itu agama, suku, gender, status sosial.
“Itu yang diingatkan ibu (Megawati, red), dan secara bergilir ibu ingatkan ini yang laki-laki tidak akan ada kalau tidak ada perempuan,” kata Hasto kepada wartawan, di Sekolah Partai DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Hasto mengatakan Megawati secara konsisten selalu menyampaikan kegelisahan dalam membangun bangsa dan negara tanpa membedakan gender. Seperti ayah Megawati, Sukarno, yang selalu memprioritaskan kesetaraan gender.
“Dari apa yang disampaikan ibu, konsistensi beliau untuk menyampaikan kegelisahannya bagaimana di dalam membangun bangsa dan bernegara, Bung Karno telah mengawali dengan Sarinah, tetapi Sarinah belum banyak dipahami sehingga kesetaraan warga negara pada hak dan kewajibannya itulah yang menjadi bagian dari perjuangan PDIP,” ujarnya. (Ram)
