Musisi Jazz Tetap Berkarya Di Masa Pandemi

by
Danny Eriawan Wibowo

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pecinta musik Jazz Yogyakarta akrab dengan seniman jazz Danny Eriawajn Wibowo. Lahir di Magelang, 1 Desember 1975, ia memiliki warisan seni, ayahnya sebagai pemain musik, ibunya penyanyi.

Ia sempat hijrah ke Jakarta di tahun 2005 mengiringi beberapa artis dan tergabung dalam musik Djaduk Ferianto, lalu gabung di Kua Etnika sampai sekarang. Saat ini ia merebransing Tyaga Svara.

Pada 2015 ia merilis album “Reiniscence”. Dalam mini album terdapat beberapa lagu yang tidak asing di telinga para pecinta jazz Yogyakarta seperti Bersamamu, The lady and The Sunshine, Lentera. Butterfly (Lalung).

Selain sibuk rekaman, ia juga aktif dengan komunitas jazzmbensenen di Yogyakarta. Belum lama ia merilis album ” anakumahija”. Seperti yang ia sampaikan dalam dialog zoom Monday Launch yang digagas Wartajazz, Senin, 19 April 2021.

“Saya tetap berkarya, siapkan beberapa single dan album. Soal apresiasi, saya pasrahkan kepada Gusti Allah,” kata Danny hari ini, Selasa (20/4/2021)

Sementara itu, Franky Sadikin, pemain bass yang sudah memiliki album solo dan tersedia di iTunes, Spotify & Joox, mengatakan, membuat karya di tengah masa pandemi mudah dan simpel,

“Memang ada kerinduan untuk konser, tapi belum bisa dilakukan,” kata Franky yang sudah mengeluarkan album, Siap Gadungan (2009), Kecepatan Tukang Ojek (2011), Discern (2016), Semut Juga Manusia (2016) ini. Single terbaru, Satu Tujuan dan Bahasa Hati.

Franky juga membantu karya beberapa musisi-musisi instrumentalis, tersedia di iTunes, Spotify & Joox seperti, Zendhy Kusuma (Encore 2017), z.a.d = Zendhy Kusuma, Andra Ramadhan, Denny Chasmala (Love is the Essence of Life), Devian Zikri (Driverland Road 2018).

Franky menekuni dunia musik sejak tahun 90-an. Awalnya ia menjadi guru musik di Rawamangun, Jakarta Timur. Dan, mengajar bass di Chicks musik, Purwa Caraka dan Institut Musik Indonesia.

Dia menuturkan, pada 2001, beralih menjadi musisi profesional dengan turun langsung untuk tampil dari panggung ke panggung.

Pada tahun 2007 ia menjadi musisi pengiring artis-artis ibukota. Dan menjadi basis untuk musik Afgan, band Tangga, hingga Agnes Monica.(efp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *