BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus melakukan pemantauan dan memonitor perkembangan varian Covid-19 hibrida Deltacron, yang saat ini sudah terdeteksi di luar negeri. Pengamatan dan monitoring penting dilakukan sebagai dasar pembuatan kebijakan dan pencegahan (mitigasi).
“Sambil kita pantau bagaimana rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan,
kepada wartawan, Senin (14/3/2022).
Nadia menyebut, langkah mitigasi perlu dilakukan sejak dini. Caranya, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan memasifkan testing, tracing, dan treatment (3T) serta tetap mempercepat vaksinasi Covid-19.
Sebagai informasi varian Covid-19 Deltacron telah ditemukan di beberapa negara, khususnya Eropa dan Amerika Serikat. Meski jumlah kasus belum tinggi, namun Deltacron yang merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron patut diwaspadai seluruh masyarakat dunia.
Deltacron terbentuk dari proses rekombinasi. Yakni dua varian virus menginfeksi individu secara bersamaan mengakibatkan pertukaran materi genetik, sehingga menciptakan varian baru.
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), rekombinasi adalah proses terciptanya keragaman di sebagian besar virus. Virus Corona menggabungkan varian yang muncul secara independen dalam molekul yang sama, menciptakan peluang baru bagi virus untuk mengatasi tekanan selektif dan beradaptasi dengan lingkungan dan inang baru. (Jimmy)