BERITABUANA.CO, JAKARTA – Masa reses bukan sekadar jeda dari rutinitas gedung Parlemen bagi anggota DPD RI Irman Gusman. Bagi tokoh asal Sumatera Barat (Sumbar) ini, reses adalah waktu emas untuk kembali menyatu dengan tanah kelahiran, menyerap aspirasi rakyat, dan mempererat silaturahmi dengan para tokoh panutan daerah.
Selasa (13/4/2025) lalu, Irman memulai kunjungannya dengan sarapan hangat bersama sosok yang tak asing di benak masyarakat Sumbar—Gamawan Fauzi. Sosok panutan yang pernah menjabat Bupati Solok selama dua periode (1995–2005) dan Gubernur Sumbar (2005–2009) itu menjadi teman diskusi santai yang sarat makna.
Sebagaimana yang dikutip, Rabu (16/4/2025), dalam obrolan ringan yang sarat visi, keduanya membahas berbagai isu strategis, terutama potensi besar Sumatera Barat di sektor pariwisata. Irman menekankan pentingnya pendekatan budaya, keberlanjutan, dan kearifan lokal dalam mengembangkan pariwisata yang tidak hanya menarik wisatawan, tapi juga memperkuat identitas daerah.
“Sumatera Barat punya kekayaan alam dan budaya luar biasa. Dengan kolaborasi lintas generasi dan pengalaman, kita bisa melangkah lebih jauh membangun daerah yang maju tanpa kehilangan jati diri,” ungkap Irman penuh semangat.
Perjalanan Irman di Sumbar tak berhenti di situ. Ia melanjutkan silaturahminya ke Kabupaten Dharmasraya, bertemu dengan jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat di Komplek Perguruan Muhammadiyah. Suasana pertemuan diwarnai semangat kebersamaan dan komitmen membangun peradaban melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan umat.
“Bagi saya, Muhammadiyah adalah kekuatan moral sekaligus sosial. Kontribusinya nyata dalam memajukan bangsa—termasuk di Dharmasraya,” kata Irman. Ia berharap kolaborasi yang ada terus diperkuat, terutama dalam menggerakkan dakwah dan pelayanan sosial yang berkelanjutan.
Pessel Punya Potensi Besar
Tak ketinggalan, Irman juga menyempatkan waktu untuk bersua dengan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, serta Lisda Hendrajoni, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem yang juga merupakan istri sang Bupati. Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, mereka berdiskusi tentang masa depan Pesisir Selatan.
Salah satu topik utama dalam diskusi tersebut adalah percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih—sebuah inisiatif ekonomi kerakyatan yang diyakini mampu menjadi motor penggerak kemandirian desa.
“Pessel punya potensi besar. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat, insyaAllah Pessel bisa bergerak cepat menuju kemajuan yang inklusif dan berkeadilan,” tutup Irman dengan optimisme tinggi.
Dengan gaya komunikasi yang hangat namun penuh visi, Irman Gusman membuktikan bahwa masa reses bisa menjadi momentum strategis untuk menyambung asa dan merajut harapan bagi kemajuan daerah. (Ery)