BERITABUANA.CO, KUPANG – KPU Provinsi NTT beri edukasi kepada masyarakat terkait Pilkada 2024, melalui penayangan film ‘Tepatilah Janji’ garapan Sutradara Garin Nugroho dan Produser Rina Damayanti.
Nonton Bareng (Nobar) yang digelar KPU NTT di Bioskop Cinepolis Lippo Plaza Kupang, Selasa (10/9/2024) juga dihadiri beberapa pemainnya, seperti Bima Zeno, Faradina Mufti, dan Siti Fauziah.
“Kami mendapatkan edukasi yang luar biasa, dari awal sampai akhir saya menonton film ini seperti melaksanaan tahapan Pilkada,” jelas Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna usai menonton.
Dikatakan Jemris Fointuna, menyaksikan akhir cerita film tersebut, semua menerima hasil dan senang, mudah-mudahan di NTT juga demikian.
“Pesan kepada calon, agar lebih hati-hati, bukan menjadi Sinterklas, dengan memberikan hal yang instan bagi masyarakat, tapi beri pemahaman yang cukup pada masyarakat, bagaimana menjadi pemilih yang cerdas tanpa harus menggantungkan diri dengan pemberian-pemberian yang sifatnya material,” tegas dia.
Menurut Jemris Fointuna, bagi masyarakat edukasinya dalam film tersebut cukup bayak yang perlu dicatat, bahwa masyarakat harus benar-benar menentukan pilihan sesuai kecerdasan yang dimiliki, jadi tidak berdasarkan ajakan atau rayuan dengan hal-hal yang sifatnya hoaks dan bagi-bagi amplop.
Rina Damayanti selaku Produser Film Tepatilah Janji mengungkapkan, film ini mudah-mudahan menginspirasi bagaimana pentingnya suara pemilih.
“Jangan sampai tidak berpartisipasi dalam Pilkada, dan juga pentingnya kita melihat jejak pemimpin, karena itu sangat menentukan bagaimana berlangsungnya negara kita,” ujar Rina Damayanti.
Diakui, ini merupakan film civic education, terutama bagi generasi muda yang mungkin baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, bahwa perlu menjadi pemilih yang kritis, yang bukan hanya nyoblos tapi melihat dari rekam jejaknya.
“Dari judulnya saja mengandung tuntutan bagaimana film ini mengajak kita untuk memperhatikan janji-janji pemimpin dan mengingatkan pentingnya berpartisipasi aktif, mengawasi bagaimana pemimpin kita menjalankan amanahnya sesuai dengan janji-janji mereka,” tambahnya.
Bima Zeno atau Adam berharap film ini bisa ditonton masyarakat Indonesia, karena mudah dicerna dan memberikan simulasi serta contoh kasus jelang Pilkada.
“Lewat cerita film ini, pemilih pemula sudah tahu apa itu money politic. Atau koalisi dengan yang salah. Film dibuat sangat menarik dan kita dapat semuanya,” ungkap Bima Zeno.
Untuk itu, kata Bima Zeno, film ini gratis bisa ditonton di layar tancap atau komunitas sehingga menjadi anak-anak muda punya pendirian, melek politik, tidak percaya pada hoak dan menjadi pemilih yang cerdas, sehingga memiliki pemimpin yang berkualitas dan berkoalsisi dengan rakyat.
Hal senada juga diungkapkan Faradina Mufti yang berperan sebagai Vita, bahwa politik tidak melulu tentang keseriusan atau membosankan, karena seperti menggurui, perdebatan.
“Film ini salah satu contoh media yang paling ringan dan entertaining untuk bisa kita nikmati, dan menjadi acuan untuk pemilih pemula, tergerak hatinya ikut membangun daerah dan bangsa menjadi lebih baik,” ujar dia.
Sedangkan Siti Fauziah sebagai Rahayu mengatakan, dengan menonton film Tepatilah Janji ini, semakin memberikan kesadaran, pemahaman dan mawas diri, bahwa politik tidak hanya terjadi di gedung besar yang berAC, tapi dimulai dari diri sendiri.
“Lewat percakapan di sekolah, di rumah, atau di warung, supaya tahu kita menjalankan sistem ini dengan cara yang bagaimana,” tandas Siti Fauziah. (iir)