Edi Homaidi: Santri Jangan Terprovokasi Domba dengan Tagar #santrimenolakpolisi

by
Ketua KMI Edi Homaidi. (Foto: Humas KMI)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edi Homaidi mendukung seruan Ketua PBNU Abdullah Latopada, yang meminta semua pihak, khususnya warga NU dan santri menahan diri dan tidak terpancing provokasi gerakkan buzzer dengan tagar #santrimenolakpolisi.

“Kita dukung seruan Ketua PBNU yang minta warganya dan para santri tidak terprovosi dengan pihak-pihak yang ingin membenturkan mereka dengan Polisi,” kata Edi Homaidi dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/9/2024).

Diketahui ada gerakkan buzzer yang terdeteksi dengan adanya tagar #santrimenolakpolisi. Dari hasil penelusuran diketahui gerakan buzzer ini menumpang isu pembubaran unjukrasa yang kebetulan semprotan gas air mata dari polisi ada yang mengenai beberapa santri yang sedang berada di sekitar lokasi.

Lebih lanjut Edi Homaidi menyayangkan gerakan buzzer yang membuat tagar #satrimenolakpolisi yang tesebar dijagat maya tersebut. Menurut dia, apa tagar tersebut bentuk sebagai upaya mengadu domba Polisi dengan santri tersebut.

“Tapi saya yakin santri tidak akan terprovokasi dengan adanya tagar #santrimenolakpolisi tersebut. Para santri tentunya akan mematuhi pesan pak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit yang meminta mereka untuk menjaga persatuan demi Negara’ Kesatuan Republik Indonesia ini,” katanya.

Oleh karena itu, eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri untuk berhati-hati dalam menyaring informasi dari media sosial, khususnya narasi-narasi yang mengarah pada upaya mengadu domba mereka.

“Jadi saring (informasi) sebelum sharing. Sehingga kemudian hal-hal yang bisa memecah belah bangsa, memecah belah persatuan itu harus dihindari,” demikian Edi Homaidi.

Sebelumnya, Ketua PBNU Abdullah Latopada minta kepada warga NU dan santri tidak terprovokasi dengan adanya tagar #santrimenolakpolisi. Dia bilang, selama ini hubungan Polri dan Santri sangat baik.

“Apalagi Pak Kapolri Jenderal Sigit itu sangat takdzim dengan kiai. Beliau kerap sowan untuk meminta masukan dan saran dari para kiai NU. Jadi sangat tidak mungkin ada niatan dari polisi memusuhi santri,” kata Latopada. (Ery)