Wali Kota Gandeng Pengusaha Kolaborasi Kelola Taman Kota

by
Wali Kota Kupang, Jeriko gandeng para pengusaha untuk kolaborasi. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Wali Kota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore menggandeng para pengusaha di Kota Kupang, untuk ikut serta berkolaborasi mengelola dan menata taman-taman yang ada di Kota Kupang.

Permintaan tersebut disampaikan saat Coffee Morning bersama DPD Real Estate Indonesia (REI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Indonesia (HIPMI) dan Kadin Kota Kupang di Restoran Suba Suka, Senin (16/5/2022).

“Kolaborasi pengelolaan taman ini, harus ada take and give-nya. Misalnya, pengusaha bantu lampu taman, yang dikemas dengan semacam iklan tentang produk atau usaha mereka,” tegas Jeriko sapaan Wali Kota Kupang.

Jeriko meminta dinas teknis terkait proses perizinan, agar tidak menghambat atau mempersulit pengurusan perizinan para pelaku usaha di Kota Kupang.

“Niat kita untuk membantu para pelaku usaha. Orang datang dengan investasi, jangan dipersulit. Kalau ini berjalan, ekonomi kita akan bertumbuh. Mari berjalan bersama kelola Kota Kupang jadi lebih baik,” tandas Jeriko.

Jeriko memastikan meski masa jabatannya akan berakhir pada 22 Agustus 2022 mendatang, namun dia tetap berkomitmen, siapa pun Wali Kota nanti pembangunan Kota Kupang harus tetap berlanjut. Karena itu diharapkan kerja sama yang sudah terjalin antara Pemkot Kupang dan pengusaha, bisa terus berjalan.

Ketua Kadin Kota Kupang, Djemy Lassa, sehingga menawarkan kolaborasi positif bersama Pemkot Kupang menata taman-taman tersebut, untuk pengembangan UKM.

Dukungan senada juga disampaikan Ketua Umum HIPMI Kota Kupang, Yusak Victor Benu bahwa suatu daerah mau maju, harus mendorong pelaku UKM dan ekonomi kreatifnya.

“Sayangnya sebagian besar para pelaku UMKM, kurang paham tentang regulasi dan perizinan, karena itu perlu dibekali dengan pelatihan,” usul Yusak Benu.

Sedangkan Ketua REI NTT, Boby Pitoby, mengakui perlu ada sesi khusus, untuk memberikan penjelasan teknis oleh petugas, tentang bagaimana menggunakan sistem dalam proses perizinan.

“Berdasarkan pengalaman saya, beberapa kali usulan izin yang diajukannya ditolak sistem, karena berbagai kendala dan persyaratan yang belum dilengkapi. Dengan sesi khusus itu diharapkan baik petugas maupun masyarakat termasuk pelaku usaha, bisa sama-sama belajar dan menyamakan persepsi,” harap Bobby Pitoby.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto yang, mengapresiasi forum Coffee Morning seperti ini, sebagai ajang untuk bisa saling kenal, tukar pikiran dan gagasan untuk menentukan arah pembangunan Kota Kupang ke depan.

“Sesi khusus perlu disiapkan, karena banyak rekan-rekannya pelaku usaha yang hendak membangun seperti perumahan dan ruko, masih terhambat karena terkendala aturan dan sistem,” aku Bobby Lianto. (iir)