Jefry Riwu Kore Mengaku Tahu Dinamika di Tingkatan DPP Partai Demokrat

by
Jefry Riwu Kore saat memberikan penjelasan, ketika baru tiba dari Jakarta

BERITABUANA.CO, KUPANG – Sebagai kader yang cukup lama bergeliat di Partai Demokrat, Jefry Riwu Kore sangat tahu betul seperti apa dinamika yang terjadi di tingkatan DPP, sehingga diduga adanya bisikan oknum-oknum partai kepada Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kurang tepat.

“Terus terang saja, saya diminta untuk menjadikan saudara Leo Lelo sebagai sekretaris. Saya berkeberatan, dan saya pikir apapun yang diputuskan pimpinan AHY, kita sebagai anggota loyal,” ungkapnya Jefry Riwu Kore di Rumah Aspirasi Demokrat, Sabtu (8/1/2021).

Jefry Riwu Kore yang juga Wali Kota Kupang ini meminta agar simpatisannya tidak berlarut memendam kekecewaan, atas dirinya yang tidak terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT Periode 2021-2026.

“Saya sudah 19 tahun berkarya bersama partai berlambang Bintang Mercy itu, juga pernah berjuang membesarkan partai tersebut pada tingkatan nasional sejak dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ungkap Jefry Riwu Kore.

SBY adalah tokoh nasional yang perlu dicontoh dalam hal berjuang dan mengambil keputusan.

“Saya masih mencintai SBY, karena bagi kita dan saya, beliau adalah orang yang bisa dijadikan contoh, dalam berjuang dan mengambil keputusan,” tandas Jefry Riwu Kore.

Jefry Riwu Kore mengakui, keputusan DPP yang membuat banyak orang kecewa. Pasalnya, berdasarkan hasil Musda, dirinya unggul dengan 12 suara. Namun, keputusan DPP justru berbeda.

“Sesuai arahan Sekjen DPP Partai Demokrat pada 3 Januari 2022, menyatakan hasil keputusan belum bisa diumumkan hingga 2 pekan ke depan. Dengan tujuan agar memberikan kesempatan kepada saya, untuk menenangkan para pendukung.

Namun, kenyataannya sebelum 4 Januari, sudah ada pengumuman DPP,” papar Jefry Riwu Kore.

Pihaknya menilai, keputusan itu terlalu tergesa-gesa, dengan diumumkan oleh Leo Lelo bersama kader lainnya.

“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada calon lain, kami punya integritas sudah teruji dan keunggulan yang lebih jauh dibanding kawan-kawan yang lain. Oleh karena itu keputusan yang tidak fair ini, banyak membuat kawan-kawan kecewa,” kata Jefry Riwu Kore.

Terkait dengan desakan simpatisannya agar dirinya memilih mundur dan keluar dari keanggotaan Partai Demokrat, Jefry Riwu Kore menyatakan akan mempertimbangkannya, sambil mengkaji perkembangan situasi dan kondisi politik yang masih berjalan. Secara tegas, juga menyatakan tetap menjalankan tujuan Demokrat, walaupun tak didukung nanti oleh Demokrat.

“Tidak dengan ketua, tetapi kita tetap berjuang untuk masyarakat kita. Saya mau katakan Demokrat berjuang untuk masyarakat, kita juga berjuang untuk masyarakat,” pungkas Jefry Riwu Kore. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *