Kolaborasi Dorong Tumbuhnya Pemulia Tanaman Handal Guna Hadapi Rerubahan Iklim

by
Penghargaan kepada Pemulia Tanaman oleh Ewindo bekerja sama dengan IPB dan PERIPI.

BERITABUANA.CO, BOGOR – PT East West Seed Indonesia (Ewindo) atau dikenal dengan ‘Cap Panah Merah’ bekerja sama dengan IPB University dan Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) pada hari ini memberikan penghargaan kepada sepuluh pemulia tanaman atau breeder terbaik Indonesia termasuk konservator plasma nutfah di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat dalam acara Indonesian Breeder Award Ke-2 Tahun 2021.

Pemberian penghargaan yang dirangkai dengan Seminar Nasional Perhimpunan Ilmu Pemuliaan 2021 ini dihadiri secara daring oleh Managing Director Ewindo Ir. Glenn Pardede, MM, MBA dan Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, S.P, M.Si serta secara luring oleh Deputy Managing Director Ewindo Ir. Afrizal Gindow, Pelaksana Harian Rektor IPB University Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si, Ketua PERIPI Prof. Dr. Muhamad Syukur, S.P., M.Si serta para akademisi dan pemulia tanaman.

Seperti diketahui, populasi penduduk Indonesia tahun 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 270 juta jiwa dan akan melebihi 290 juta jiwa pada tahun 2045. Jumlah penduduk yang sangat besar itu tentu mendorong peningkatan kebutuhan pangan.

Di tengah tantangan keterbatasan lahan pertanian dan perubahan iklim, kemampuan menciptakan varietas tanaman unggul yang tahan penyakit dan produktivitasnya tinggi adalah salah satu kunci keberhasilan pemenuhan kebutuhan pangan.

Tantangannya, Indonesia masih mengalami defisit pemulia tanaman. Idealnya setiap 5000 petani ada satu pemulia tanaman, sehingga dengan jumlah petani Indonesia saat yang ini berjumlah sekitar 35 juta orang maka seharusnya ada sekitar 7000 pemulia. Nyatanya, jumlah pemulia tanaman di Indonesia baru sekitar 1000 orang dan yang aktif melakukan kegiatan pemuliaan hanya sekitar 250 orang.

Deputy Managing Director Ewindo Afrizal Gindow mengatakan, penghargaan ini adalah salah satu upaya untuk mendorongnya peningkatan jumlah dan kualitas pemulia tanaman yang handal di Indonesia. Penghargaan ini sekaligus bentuk apresiasi tertinggi kepada para pemulia tanaman yang telah mendedikasikan hidupnya untuk merakit varietas unggul baru yang berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas hasil pertanian.

“Pemulia tanaman adalah kunci dalam menyediakan varietas unggul yang dapat menjadi pilar terwujudnya kedaulatan pangan sekaligus memberikan nilai tambah dan kesejahteraan bagi petani,” tutur Afrizal Gindow.

Sepuluh orang pemulia yang mendapatkan penghargaan Indonesian Breeder Award ke-2 Tahun 2021 dibagi dalam tujuh kelompok yaitu:

A. Kelompok Social Benefit
1. Kusmana, S.P Peneliti Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Kementan
2. Dr. Ir. Ismail Maskromo, M.Si Peneliti Balitpalma yang saat ini menjabat sebagai Kepala BPTP Sulawesi Utara

B. Kelompok Economic Benefit
1. Aris Munandar, S.P., M.Si dari PT Benih Citra Asia
2. Nugraheni Vita Rachma, S.P., MSi dari PT East West Seed Indonesia

C. Kelompok Technology
Prof. Dr. Ir. Soeranto Human, M.Sc (Pusat Riset Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

D. Lifetime Achievement
Prof. Ir. Sugiono Moeljopawiro, M.Sc, Ph.D (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian)

E. Sriani Sujiprihati Award:
(Almh) Dr. Heni Safitri, S.P., M.Si (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi)

F. Achmad Baihaki Award:
Fahmi Wendra Setiostono, S.P., MSi dari PT Sampoerna Agro

G. Konservasi plasma nutfah:
1. Dr. Nafisah, S.P., M.Si (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi)
2. Dr. Ir. Taryono, M.Sc (Bank Sumberdaya Genetik Sayuran dan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM)

Selain itu, pada kesempatan ini juga digelar seminar dan diskusi bertajuk “Pemuliaan Tanaman Presisi di Era Pertanian 4.0”. Selain menghimpun pemikiran antar pemangku kepentingan, kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan konsolidasi dan peluang kerjasama antar pemangku kepentingan termasuk dosen, balai penelitian, swasta dan masyarakat dalam penyediaan benih berkualitas tinggi.

Pemanfaatan teknologi tinggi juga terus didorong untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program perakitan varietas unggul tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas varietas unggul tanaman Indonesia. Sejak berdiri tahun 1990, Ewindo sendiri sudah memanfaatkan teknologi tinggi untuk menemukan dan melepas lebih dari 150 varietas unggul berkualitas kepada petani Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan DNA Marker atau marka molekular untuk mendapatkan varietas unggul secara cepat, presisi dan tepat.

Salah satu contoh varietas unggul yang ditemukan Ewindo adalah benih tomat Servo F1. Varietas tomat dataran rendah ini menjadi fenomena di kalangan petani karena tahan terhadap serangan Virus Gemini, dimana potensi hasilnya melimpah atau mencapai 50-60 ton/ha, serta tak mudah rusak ketika dibawa dari lahan pertanian ke pasar.

“Penggunaan teknologi tinggi dan sumber daya manusia yang unggul adalah kunci keberhasilan Ewindo menghasilkan varietas unggul baru yang dapat diterima oleh pasar dan memberikan nilai tambah bagi petani dan konsumen,” tutup Afrizal. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *