Strategi Rencana Aksi Gerakan Indonesia Bebas Covid-19, Berorientasi Pengendalian Berbasis Kawasan

by
Covid-19.
M Solikin.

Oleh: Muhammad Solikin (Penggagas dan Pendiri Forum Peduli Banua (FPB) Kalsel)

PENANGANAN pandemi virus corona atau Covid-19 yang tengah melanda Indonesia hampir dua tahun ini, diperlukan strategi dan rencana aksi yang terukur untuk menciptakan Indonesia bebas Covid-19 secara tuntas. Ada pun strategi dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Intervensi diarahkan untuk menciptakan kawasan bebas Covid-19 dengan scope penanganan dipersempit pada tingkat RT (Rukun Tetangga), dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan petugas kesehatan serta kader serta relawan setempat.

2. Mapping dan case finding serta contact tracing pada lingkungan RT masing-masing untuk menetukan status lingkungan RT tersebut terhadap penularan Covid-19 dan pemberian label hijau untuk lingkungan RT bebas Covid-19, kuning untuk wilayah RT yang berpotensi terjadi penularan, tetapi belum ada penderita, merah untuk lingkungan RT yang suddh dilaporkan ada yang tertular 10 orang dan hitam jika sudah terjadi kematian akibat Covid-19, dan yang positif melebihi 10 orang.

3. Pembentukan Posko GBC-19 (Gerakan Bebas Covid-19) ditingkat RT, yang dilengkapi Test Kit, Rumah Isolasi Mandiri (Isoman) tingkat RT, Dapur Umum, dan poliklinik darurat, baik dalam bentuk tenda maupun rumah penduduk, rumah donasi untuk menampung bantuan swadaya masyarakat jika ada yang menjalankan Isoman.

4. Dilakukan recruitmen relawan baik berasal dari warga setempat maupun dari Non-Governmental Organization atau NGO yang ada untuk bertugas sebagai berikut :

a. Pelaksana test antigen untuk melayani kebutuhan warga di lingkungan RT tersebut dilakukan diklat singkat,

b. Tenaga pengamanan untuk menjaga dan mengatur mobilisasi warga dan keamanan lingkungan,

c. Petugas dapur umum bagi wilayah RT yang katagori merah dan hitam,

5. Satgas dan tenaga medis melakukan ronda berkala keliling ke lingkungan RT untuk melakukan pemantauan dan pelayanan medis,

6. Pemerintah daerah mendorong sebanyak banyaknya menciptakan kawasan RT bebas Covid-19 dan bersama masyatakat setempat melakukan pencegahan penularan dan protokol kesehatan (prokes) ketat untuk masuknya orang luar warga RT setempat,

7. Bagi wilayah RT yang berhasil mempertahankan kawasan bebas Covid-19 dalam kurun 3 bulan berturut-turut, diberi awward dan insentif sesuai kemampuan Pemerintah Daerah (Pemda), dan bagi kawasan RT yang zona merah dan hitam ditetapkan lock down atau kuncitara untuk penanganan dan recovery lingkungan RT tersebut yang tentunya harus disupport warga RT lain yang katagori hijau dan bantuan pemerintah, sehingga di harapkan terbentuk sikap dan tindakan gotong royong bersama bahu membahu berjuang untuk bebas Covid -9 dilingkungannya,

8. Optimalisasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan petugas kesehatan untuk bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi cakupan wilayah kerjanya, tidak boleh ada Puskemas yang menolak pasien, atau tutup, beri sanksi tegas jika tidak menjalankan tugas tersebut, karena ukuran pelayanan sudah daitur baik luasan maupun jumlah jiwa yang dilayani jadi tidak ada alasan tidak mampu melayani,

9. Dengan kerjasama yang kompak antara pemerintah yang memiliki kewajiban melindungi dan melayani rakyatnya dan masyarakat secara individu maupun kelompok untuk menyelamatkan diri dan keluarganya dari tertularnya virus tersebut, dan dengan keyakinan bahwa Covid-19 tersebar karena ada kontak dan atau penularan dari penderita yang positif kepada orang lain, penanganan kawasan lingkungan RT yang tangguh dan disiplin dalam melindungi lingkungan dan warganya terhadap penularan Covid-19, maka kondisi bebas Covid-19 dapat di capai secara tuntas dan terukur, pelan pelan semakin banyak kawasan RT yang sudah bebas Covid-19, maka harapan Indonesia bebas Covid-19 bisa terwujud, dan alokasi anggaran bisa lebih effektif dan effisien, baik pemanfaatannya maupun besarnya, kita tidak lagi seperti menulis di air dalam penanganan Covid 19.

Semoga bisa bermanfaat, dengan keyakinan dan do’a kita kepada Allah SWT kita bisa bangkit dan mevirus ngenyahkan Covid-19 dari Bumi Nusantara. (Banjarmasin, 1 Agustus 2021) ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *