Kemenhub Bangun 4 Kapal Bottom Glass Tunjang Pariwisata Labuan Bajo dan Likupang

by
Kemenhub sedang menyiapkan Pelabuhan Multi Purpose, tidak jauh dari Pelabuhan Bajo, yang nantinya di khususkan untuk pariwisata.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Perhubungan terus berupaya mendukung Program Kerja Pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo untuk membangkitkan kembali sektor Pariwisata Indonesia, salah satunya dengan membangun 4 Kapal Wisata Bottom Glass, yang akan segera dioperasika untuk menunjang kegiatan pariwisata super prioritas di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dan Likupang, Sulawesi Utara.

Demikian Wisnu Wardana, Kabag Organisasi dan Humas Ditjen Hubla, di Jakarta, Sabtu (5/6/2021). “Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass ini merupakan wujud nyata upaya Kementerian Perhubungan dalam melaksanakan arahan Bapak Presiden RI untuk membangun sarana pariwisata maritim, dalam hal ini berupa Kapal Wisata, sebagai bentuk kepedulian Pemerintah dalam meningkatkan usaha pariwisata,” kata Wisnu, sebagaimana diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha dalam salah satu kesempatan FGD.

Arif menjelaskan, Kapal Wisata Bottom Glass adalah jenis kapal yang dilengkapi dengan kaca pada bagian bawah kapal dengan Standar Pengaturan Klasifikasi Indonesia (BKI) Volume VII “Rules for Small Vessels up to 24 Meters sebagai jenis kapal penumpang.

“Kapal jenis ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia dan merupakan hasil karya putra putri terbaik Bangsa dari Institut Teknologi Surabaya (ITS),” ujarnya.

Dikatakan, Kapal Wisata Bottom Glass, lanjut Arif, dibangun sebanyak 4 unit, terdiri dari 2 jenis Catamaran dengan Dual Hull dan 2 jenis Trimaran dengan Tripell Hull. Masing-masing kapal tersebut memiliki kaca pada lambung bagian tengahnya.

Menurutnya, nantinya dua Kapal Catamaran rencananya akan dioperasikan di wilayah Labuan Bajo, NTT, dan dua kapal Trimaran akan dioperasikan di wilayah Likupang, Sulawesi Utara.

Arif berharap, pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan ini dapat dilanjutkan dengan pengelolaan, pemanfaatan, serta pengoperasian yang baik. “Diperlukan strategi yang baik agar pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass ini dapat mendukung peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata,” tandasnya.

Kegiatan FGD Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass, menurut Arif, diselenggarakan untuk menyamakan pemahaman tentang pengaturan, tata cara, serta tanggung jawab dan pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass.

“Melalui Kegiatan FGD ini dapat dibangun sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam membangun transportasi Angkutan Laut dalam mendukung sektor pariwisata,” tambah Arif.

“Selain itu, kami juga menghimbau kepada Pemerintah Daerah untuk lebih berperan aktif dalam hal pengendalian transportasi yang dilakukan dengan penitikberatkan pada aspek kesehatan. Mari bersama kita berupaya untuk menyediakan transportasi, agar masyarakat baik itu petugas transportasi maupun penumpang bisa tetap produktif namun tetap aman dari penularan Covid-19,” tutup Arif. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *