BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Keanekaragaman Hayati yang dilaksanakan di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75, yang dilakukan secara daring karena dunia masih mengalami pandemi Covid-19.
“Bertemakan “Urgent Action on Biodiversity for Sustainable Development”, pertemuan ini menyoroti urgensi tindakan pada tingkat tertinggi dalam mendukung Kerangka Keanekaragaman Hayati Global Pasca 2020 yang berkontribusi pada Agenda 2030 dan mewujudkan Visi 2050 Keanekaragaman Hayati “Living in Harmony with Nature”,” sebut Menteri Siti melalui keterangan tertulisnya, Kamis (1/10/2020).
Siti Nurbaya mengajak seluruh pemangku kepentingan di dunia untuk, membangun Kerangka Kerja Sama Pasca 2020 dengan memperhatikan kemanfaatan bersama termasuk dukungan bagi negara berkembang dalam mobilisasi sumber daya dan transfer teknologi.
Selain itu, mendorong dan memanfaatkan kawasan konservasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan dalam bentuk antara lain ekowisata, mandi hutan, terapi hutan, dan pengembangan tanaman obat dan material genetik lainnya.
“Ini dilakukan melalui dengan mekanisme pembagian manfaat yang adil yang mengapresiasi kearifan masyarakat lokal terkait pemanfaatan informasi dan materi keanekaragaman hayati. Terakhir, memperkuat pelaksanaan agenda global lainnya seperti Agenda 2030 dan Paris Agreement,” tuturnya.
Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Keanekaragaman Hayati ini berlangsung dari tanggal 21 September hingga 2 Oktober 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan SMU PBB kali ini dilaksanakan di tengah wabah virus corona atau Covid-19, sehingga dilaksanakan secara hybrid.
“Pertemuan fisik di Markas Besar PBB di New York hanya dihadiri oleh perwakilan negara yang berkedudukan di Amerika Serikat. Seluruh delegasi lainnya mengikuti pertemuan secara virtual,” demikian disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya. (Asim)
