Pandemi Covid-19, Pemerintah Bisa ‘Paksa’ Pabrik Memproduksi APD untuk Penuhi Kebutuhan Paramedis

by
Dialektika Demokrasi bertema "Progres BPJS Kesehatan Pasca Putusan MA?" dengan narasumber, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo; Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay; dan Ketua KORNAS MP BPJS (Pengamat BPJS), Hery Susanto. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mendorong pemerintah untuk segera mengambil alih pengadaan APD (Alat Pelindung Diri) yang saat ini jumlahnya masih kurang dari kebutuhan para tenaga medis yang menangani pasien virus corona atau Covid-19.

“Para tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 saat ini kekurangan APD. Karena itu, kita mendorong agar pemerintah segera bertindak untuk pengadaan APD,” kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Menurut dia, pemerintah bisa membuat kesepakatan dengan pabrikan, agar APD bisa diproduksi sebanyak yang dibutuhkan. Bila perlu, pemerintah bisa ‘memaksa’ pabrikan untuk secepatnya memproduksi APD, dan berapa pun biayanya, sepenuhnya ditanggung pemerintah.

“Sebab para tenaga medis yang berjuang digarda terdepan melawan virus Corona, baik perawat, para dokter harus dilindungi dengan peralatan kerja yang sesuai standar keselamatan. Dalam bekerja, mereka butuh kenyamanan dan terhindar dari rasa takut akan terpapar covid-19. Karena itu, APD harus disiapkan buat mereka,” tegasnya.

Rahmad mengingat lonjakan pasien positif Covid-19 yang diperkirakan masih terus meningkat, pengadaan APD yang mencukupi, sangat mendesak. Tak masalah, berapa pun biaya yang harus dikeluarkan, APD harus diproduksi dalam jumlah yang banyak untuk selanjutnya dibagi-bagikan kerumah sakit rujukan.

“Dalam menanggulangi Covid-19 pemerintah telah bekerja keras, melakukan segala cara termasuk mengadakan obat serta mendatangkan alat tes massal. Segala daya dan upaya telah dan akan dilakukan pemerintah. Karena itu, kita mengingatkan pentingnya APD ini,” pungkas politisi dari PDI Perjuangan itu.

Mengutip info Pemerintah DKI Jakarta, hingga Jumat (20/3/2020) di Ibukota sudah ada 25 tenaga medis yang terpapar Covid-19. Dari 6 orang dokter meninggal dunia yang diduga karena Covid-19 saat melakukan penanganan pasien terpapar virus asal Wuhan, China tersebut. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.